JAKARTA - Traveler Indonesia, siapa yang tidak kenal dengan Riyanni Djangkaru? Wanita kelahiran Bogor, Jawa Barat, 33 tahun lalu ini sempat dikenal wajah dan namanya sebagai presenter “Jejak Petualang” pada 2002.
Riyani memang bukan lagi presenter “Jejak Petualang”, dan menghilang dari layar kaca. Namun, dia masih cukup aktif di dunia traveling dan konservasi alam. Kesibukannya juga bertambah dengan mengelola majalah Divemag Indonesia serta kedai kopi di salah satu sudut Jakarta Selatan.
Follow Berita Okezone di Google News
"Kesibukan sekarang ya mengurus anak, mengurus Divemag, Divebox Coffeeshop, dan Nescafe Journey," kata Riyanni dalam kesempatan ngobrol bersama Okezone di Jakarta, beberapa waktu lalu.
"Nescafe Journey kemarin ke Raja Ampat, saya juga sempatkan untuk kampanye Save Shark bersama LSM, Pemda, dan masyarakat setempat," lanjutnya.
Kampanye Save Shark merupakan usahanya untuk menggagas perlindungan hiu dari perburuan liar yang ditangkap untuk diambil daging dan siripnya. Kampanye ini digagasnya melalui Divemag dan akun sosial media, seperti Twitter (#saveshark) serta Facebook. Riyanni tidak berharap muluk pada kampanye ini, namun tentunya positif akan ada orang yang berpikir lebih jauh sebelum menyantap hiu.
"Kita tidak mencari 100 atau 50 orang, cukup satu orang saja yang peduli dengan isu ini, sudah lebih dari cukup. Karena sejujurnya, banyak yang belum tahu mengapa isu Save Shark ini sangat penting bagi ekosistem laut," ujar ibu satu anak ini.
Selain menyelamatkan hiu, Riyanni juga masih aktif menyelam di berbagai tempat di Indonesia secara rutin. “Sebulan sekali harus diving, wajib!,” tukasnya.
(ftr)