Tip bisa jadi membantu meningkatkan pendapatan pramusaji. Tapi, apakah sudah pantas tip yang Anda berikan untuk mereka?
Masyarakat di berbagai negara di dunia ternyata memiliki etikanya masing-masing soal berapa tip yang pantas untuk pramusaji. Seperti dilansir Thedailymeal, Kamis (8/1/2015), berikut ulasannya lengkapnya.
Inggris
Umumnya biaya jasa atas pelayanan waiter sudah termasuk dalam tagihan setiap kali makan. Tapi jika tidak, biasanya konsumen di Inggris memberi tip 10 sampai 15 persen dari biaya tagihan. Anda bisa menyesuaikan besaran tip dengan tingkat kenyamanan dan kepuasan terhadap pelayanan dan rasa makanan.
Italia
Penduduk setempat biasanya meninggalkan beberapa koin di meja setelah makan sebagai tip. Meski tidak ada aturan berapa besarannya, jumlahnya bisa mendekati 10 persen dari total tagihan. Pelayan pun tidak pernah berharap tip yang mereka dapatkan mencapai 10 persen.
Spanyol
Di Negeri Matador ini, tip seperti sebuah keharusan. Jika layanan yang diperoleh baik, konsumen harus memberikan tip antara 7-13 persen. Tapi, jika layanan buruk, konsumen boleh meninggalkan restoran tanpa memberi tip.
Paris
Etika memberi tip di Paris besarannya antara 10 sampai 15 persen, biasanya sudah tercantum dalam tagihan makan. Namun, sebagian besar penduduk setempat meninggalkan uang ekstra, terutama jika layanannya sangat baik.
Jerman
Besaran tip di Jerman umumnya 10 sampai 15 persen. Ketimbang meninggalkannya di meja, pihak restoran berharap konsumen langsung memberikan tip kepada pramusaji yang melayani mereka.
Swiss
Sebagian besar restoran sudah memasukkan biaya layanan dalam tagihan makan konsumen. Jumlahnya sebesar 15 persen. Namun, Anda akan dianggap orang yang sangat sopan jika mau memberikan tip esktra di luar biaya pelayanan. Di tempat makan yang santai dan murah, besaran tip bisa berubah lebih kecil. (bersambung)
(ftr)