NEGARA yang menjadi tujuan destinasi kuliner memang banyak, tapi tidak banyak yang menyajikan makanan ekstrem dan juga ‘menjijikan’ seperti halnya di Thailand.
Dilansir dari SeriousEats, Selasa (18/8/2015), Andrew Zimmern, pembawa acara program Bizzare Food pernah sengaja mencari tahu makanan ekstrem di Thailand. Saat itu tepatnya di kota Isan di timur laut Thailand, Andrew sengaja mencari makanan asli pedesaan.
Tikus Bambu
Ketika Anda sempat berkunjung ke pasar di pedesaan maka jangan khawatir jika menemukan banyak bahan makanan dengan rupa yang tak umum. Hewan yang dijual di pasar tradisional ini kebanyakan berasal dari hasil tangkapan masyarakat di hari yang sama. Tikus bambu salah satunya. Seekor tikus dengan ukuran cukup besar terlihat sedang dijajakan penjual. Tampilannya sangat mengerikan karena tikus mentah yang dijual masih berlumuran darah segar. Sebilah bambu ditusukkan ke badan tikus. Jika ada pembeli yang tertarik maka tikus ini disajikan dengan cara dipanggang. Bumbu yang digunakan untuk mengolah sajian tak biasa ini tidaklah banyak, penjual hanya membumbui dengan taburan sedikit garam.
Â
Kumbang kotoran
Yang satu ini mungkin bukan mengerikan tetapi lebih tepatnya menjijikan. Bagaimana tidak, masyarakat pedesaan di Thailand kadang mencari kumbang kotoran untuk lauk santapan mereka. Kumbang dengan bentuk kecil ini bersembunyi di antara kotoran ternak seperti sapi. Cara mendapatkan kumbang ini cukup sulit karena masyarakat harus mencari kumbang di antara tumpukan kotoran sapi. Aroma tidak sedap tentu saja langsung menyeruak ketika kotoran mulai disortir. Hal yang lebih mencengangkan yakni, serangga tersebut dimakan langsung sesaat setelah ditemukan.
Â
Daging sapi yang baru disembelih
Daging sapi setengah matang pada steik memang terasa lezat tapi bagaimanakan dengan daging sapi mentah yang berasal dari sapi yang baru disembelih? Inilah yang banyak dilakukan masyarakat Thailand. Sapi yang baru disembelih kemudian diambil sedikit bagian lemaknya untuk kemudian di santap. Sapi yang baru dipotong masih memiliki suhu tubuh yang hangat sehingga daging dan lemaknya masih terasa hangat juga.
Â
Tikus sawah
Bagi petani, tikus sawah merupakan hama yang harus diburu karena merusak tanaman, tetapi mereka memburu tikus bukan untuk dimusnahkan, melainkan dijadikan santapan. Tikus sawah memiliki ukuran yang sangat besar bahkan lebih besar daripada kepala manusia. Mereka biasa menyantap tikus ini dengan cara direbus, ditumis ataupun dipanggang. Ketika diolah, daging tikus yang dimasak mulai dari kepala hingga ujung ekornya, sehingga bisa dikatakan tidak ada bagian yang terbuang.
Â
(ndr)