SELAIN rendang, kuliner khas tanah minang yang digemari banyak kalangan adalah sate padang. Makanan berkuah kental ini, memang memiliki cita rasa yang sangat khas di lidah para pecinta kuliner Indonesia.
Namun perlu diketahui, membuat sate padang ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Hal tersebut juga dijelaskan oleh Bram Timothy, pemilik Sate Padang Ranah Minang.
Menurut Bram, membuat kuah sate padang itu diibaratkan seperti membujuk wanita yang sedang marah, harus diolah secara halus agar tekstur yang dihasilkan maksimal.
"Dari pengaturan apinya harus benar-benar teliti, tidak boleh terlalu besar atau terlalu kecil, sedikit di bawah sedanglah. Kemudian, saat mengaduk adonan tepung dan bumbunya harus konsisten. Tidak boleh asal-asalan mengaduk," tutur Bram kepada Okezone, di Vanilla Cafe, Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Bram menambahkan, biasanya kuah sate padang itu akan menjadi encer karena terkena air liur saat seseorang menyantapnya. Ini disebabkan oleh kandungan tepung terigu yang lebih banyak dibandingkan dengan bumbu rempah-rempahnya sendiri.
"Untuk menciptakan rasa pedas yang khas, saya menggunakan lebih dari 20 rempah-rempah dan cabai yang sangat banyak saat. Ada sate padang yang pedas tapi rasa pedasnya berasal dari ketumbar, bukan cabai. Ini juga bisa memengaruhi tekstur kuahnya," pungkas Bram.
Baca Juga: Meet Eat Inspire, Hypernet Technologies Tawarkan Solusi PowerEdge Gen 15 Server
Follow Berita Okezone di Google News
(ndr)