JIKA pada bulan Ramadan umat muslim dilatih untuk menahan diri untuk tidak berbuat buruk, termasuk menjaga lisan agar tidak membicarakan orang. Maka diharapkan setelah bepuasa kemampuan menahan diri tetap berlanjut.
Namun, rasanya sulit sekali untuk langsung mempraktikkannya. Sebab, setelah puasa kita langsung dihadapkan dengan suasana silaturahmi, di mana itu menjadi ajang berkumpul bersama keluarga dan kerabat. Pastinya, akan ada banyak hal yang dibicarakan. Jika tidak mampu menahan diri dikhawatirkan lisan mudah mencela orang lain atau membicaralan keburukan seseorang.
Untuk itu, ingatlah selalu untuk menjaga lisan saat lebaran. Jadikan pertemuan tersebut latihan awal untuk menghadapi hari-hari berikutnya setelah Ramadan agar tidak membicarakan orang lain.
โBarangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.โ (HR. Bukhari no. 1903).
Dari Muโadz bin Jabal, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam bersabda,
ู ููู ุนููููุฑู ุฃูุฎูุงูู ุจูุฐูููุจู ููู ู ููู ูุชู ุญูุชููู ููุนูู ููููู
โSiapa yang menjelek-jelekkan saudaranya karena suatu dosa, maka ia tidak akan mati kecuali mengamalkan dosa tersebut.โ (HR. Tirmidzi no. 2505. Syaikh Al-Albani berkata bahwa hadits ini maudhuโ).
(vin)