MENGGENDONG bayi bukan sekadar cara membawa si kecil yang belum bisa berjalan dari suatu tempat ke tempat lain. Lebih dari itu, menggendong juga merupakan tradisi dan budaya di setiap wilayah.
Di Indonesia, khususnya bangsa Jawa memiliki tradisi menggendong yang sangat khas. Kain jarik gendong motif batik menjadi warisan tradisi turun-menurun yang digunakan para ibu untuk membawa bayi.
Melansir dari Wrapyourbaby, Sabtu (9/9/2017), tradisi menggendong dengan kain memiliki banyak manfaat. Kain selempang tradisional adalah salah satu cara yang membuat bayi benar-benar paling merasa dekat dengan ibu. Sebab dalam gendongan tersebut bayi merasakan kenyamanan paling istimewa dan mendapat pelukan terbaik.
Baca Juga: Ini Lho Tantangan Batik Indonesia agar Mendunia!
"Selain itu, menggendong dengan kain dapat mengurangi tangisan bayi, mengantikan posisi tengkurap, mambantu cara kerja pernapasan, dan perkembangan bicara bayi," tulis halaman situs tersebut.
Manfaat lainnya adalah membantu perkembangan indera penciuman, sistem keseimbangan, membuat bayi tidur nyenyak, mengatur pola tidur, perkembangan otak, reka ulang kondisi rahim, dan mengatur detak jantung.
Semua manfaat itu bisa diperoleh jika cara menggendongnya benar. Seperti mengajak bayi bicara atau bernyanyi saat memakai kain. Kemudian wajah bayi saling berhadapan dengan ibu agat tercipta ikatan emosional.
Baca Juga: Bangga! Batik Khas Betawi Akan Tampil pada Ajang Fashion Internasional di New York
Kain jarik yang panjangnya 2,5 meter bisa menggunakan dengan cara simpul jangkar. Sedangkan berukuran 3 meter bisa pakai gendong belakang atau robin's carry.
Meski terkesan kuno menggunakan kain batik untuk menggendong, beberapa selebriti yang juga mamah-mamah muda tampak nyaman dan tidak malu menggunakan kain tradisonal ini dalam menggendong buah hati mereka. Sebut saja Sarwendeh, Andien, dan Ashanty.
Baca Juga: OKEZONE WEEK-END: Kenali Ragam Motif Batik Indonesia dan Maknanya
(vin)