TREN kue atau oleh-oleh kekinian yang tengah marak di kalangan artis, menjadi sebuah fenomena baru di industri kuliner tanah air. Sejumlah artis seakan sadar bahwa eksistensi mereka di dunia hiburan tak akan bertahan lama. Bisnis kuliner inilah menjadi salah satu jawaban untuk menambah pundi-pundi uang atau sekadar menanamkan investasi.
Padahal, jika ditelisik lebih jauh, konsep kue kekinian yang dijalankan oleh artis-artis tersebut sebetulnya memiliki kemiripan dalam berbagai aspek. Namun hal ini tidak menghalangi mereka untuk meramaikan tren kuliner yang tengah digandrungi berbagai kalangan, khususnya para kaum milenial.
Komitmen mereka ternyata berhasil menarik perhatian Kementerian Pariwisata RI untuk turut membantu mempromosikan usaha tersebut. Pihak Kemenpar menganggap bahwa tren oleh-oleh kekinian ini secara tidak langsung juga membantu mempromosikan potensi-potensi wisata di Tanah Air. Seperti diketahui, mayoritas outlet kue kekinian para artis beroperasi di daerah-daerah wisata Indonesia.. Contohnya Malang Strudel milik Teuku Wisnu, Jogja Scrummy milik Dude Harlino, hingga Bandung Makuta miliki Laudya Cynthia Bella.
Melihat fakta tersebut, tercetuslah sebuah ide untuk mencetuskan program Co-Branding Wonderful Indonesia. Program ini didahului dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (NK) dengan 23 brand artis entreprenueur dan Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan 19 brand korporat. Prosesinya sendiri berlangsung di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Selasa (14/11/2017).
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, dalam melakukan co-branding WI dengan artis entrepreneur sebagai endorser, kedua pihak akan sama-sama mengembangkan kerjasama promosi melalui media jaringan yang dimiliki oleh para endorser (infotainment), maupun media jaringan milik Kemenpar. Salah satu tujuannya adalah untuk mensukseskan target kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara, dan pergerakan 275 juta wisatawan nusantara pada 2019 mendatang.
“Untuk mempromosikan pariwisata Indonesia tidak bisa dilakukan secara sendirian oleh Kemenpar. Untuk mewujudukan brand Wonderful Indonesia di pasar global dan brand Pasar Indonesia di pasar domestik, dibutuhkan kebersamaan dan sinergi seluruh elemen bangsa dalam kerangka Indonesia Incorporated,” kata Arief Yahya.
Lalu, apa keuntungan yang didapatkan para artis dalam program Co-Branding Wonderful Indonesia?
Arief Yahya menegaskan bahwa pihaknya akan mengikutsertakan brand-brand kue kekinian ini dalam setiap event yang diadakan oleh Kementerian Pariwisata, baik di dalam maupun di luar negeri. Selain itu, pada akhir tahun 2018 mendatang, para artis yang tergabung dalam program ini juga akan melalui proses evaluasi.
“2018 kita akan evaluasi, jadi ada promosi dan degragasi. Kalau hasil atau otletnya tidak bagus, berarti akan beresiko pada brand Wonderful Indoensia, dan kerjasama tidak akan dilanjutkan,” tukas Arief Yahya.
Adapun artis entrepreneur yang melakukan co-branding dengan Wonderful Indonesia antara lain; Minang Mande Cake milik artis Rossa, Brand Banana Foster Cake milik artis Henki Kurniawan, Semarang Wingkorolls (Dewi Sandra), Rain Cake (Shireen Sungkar), Cinnamon (Dhini Aminarti dan Dimas Seto), Scrummy (Dude Herlino), Premio (Baim Wong), Bandung Kunafe (Irfan Hakim dan Omesh).
Selain itu brand Surabaya Patata (Ria Ricis dan Oki Setiana Dewi), Reallycake (Prilly Latuconsina), Pekanbaru Cassata (Denny Cagur), Savvanacake (Fitri Carlina), Lenso Manado (Gracia Indri), Cirebon Sultana (Indra Bekti), Palembang Lamonde (Irwansyah), Gigieatcake (Raffi Ahmad dan Gigi), sedangkan bidang fashion antara lain brand Mandjha.ivangunawan (Ivan Gunawan), Urban Lips (Cathy Sharon), dan Cirebon Kelana (Andika Pratama/Ussy S).
Baca Juga: INAPA 2023, Yuk Kenalan dengan Produk Transportasi Ramah Lingkungan dan Elektronik Otomotif Taiwan
Follow Berita Okezone di Google News
(hel)
