WANITA pelakor (perebut laki orang) belakangan ini kisahnya banyak yang viral di media sosial. Mereka dikenal punya sikap yang buruk karena mengganggu hubungan orang lain.
Istilah pelakor bahkan menjadi trending topik di dunia maya. Setiap mendengar istilah itu langsung bikin ilfeel dan mencibir orangnya. Apalagi karena ada media sosial nama-nama pelakor mendadak tenar meski bukan dari kalangan publik figur.
Kira-kira darimana asal mula kata pelakor yang kini mulai banyak didengar? Psikolog Sani Budiantini menjelaskan, kata pelakor dari asalnya dari sebutan yang tren topiknya di zaman sekarang. Orang mengistilahkan itu karena lebih gampang diingat dan sederhana.
"Pelakor istilahnya lebih ngena ke perempuan pengganggu dan identiknya labelling atau dicap jelek. Istilah ini yang bikin ya orang zaman now," ujar Sani, dihubungi Okezone, baru-baru ini.
Lalu, apa bedanya dengan istilah WIL alias Wanita Idaman Lain? Ternyata menurut Sani, ada sisi perbedaan yang mendasari hal itu.
Kalau pelakor, menurut Sani, identiknya lebih kepada perempuan yang hanya mengganggu hubungan suami-istri. Sementara WIL, bisa jadi, lelakinya yang tertarik dulu dengan wanita idamannya, meski sudah menikah.
"Kalau pelakor itu biasanya hanya merusak hubungan rumah tangga orang. Sementara WIL arahnya lelaki yang tertarik pada wanita lain, tapi sama-sama merusak," ucapnya.
Para pelakor juga biasanya menyengajakan perbuatannya karena banyak pemicu. Motifnya sangat beragam, termasuk paling sering yakni balas dendam, iseng-iseng tapi akhirnya nyaman, atau butuh kasih sayang yang diidamkan.
Sifat pelakor dianggap sangat berani dan percaya diri. Mereka bahkan tak malu umbar kemesraan dengan lelaki idamannya, seperti di media sosial.
(Baca Juga: Buat Jadwal untuk Bercinta agar Pernikahan Bertahan Lama)
Kalau dicari tahu, banyak orang penasaran dengan sifat-sifat pelakor yang jarang dipikirkan. Banyak sekali pelakor yang tidak malu mengumbar kemesraan dengan maksud tertentu pastinya.
Karena perbuatannya itu, jelas membuat orang lain jengkel alias geregetan melihatnya. Sampai-sampai kita tidak bisa memikirkan sebabnya. (hel)
Follow Berita Okezone di Google News
(ful)
