ANDA pasti tahu dengan jenis barang haram yang dilarang oleh negara. Salah satunya yaitu ganja. Banyak orang terjerat kasus penyeludupan barang yang satu ini.
Meskipun diharamkan, berbagai penelitian telah menemukan bahwa ganja memiliki dampak positif dan negatif. Apakah benar ganja memiliki dampak positif yang bermanfaat bagi penyembuhan berbagai penyakit?
Melansir Medicalnewstoday.com, Sabtu (24/2/2018) menurut National Institute of Health, orang telah menggunakan ganja untuk pengobatan berbagai penyakit selama 3.000 tahun.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ganja bermanfaat dalam pengobatan beberapa kondisi diantaranya:
BACA JUGA:
Tubuh Anda Lelah? Jangan Lakukan Empat Hal Ini
Sakit kronis
Sebuah penilitian dari National Academies, Engineering dan Medicine menemukan lebih dari 10.000 studi ilmiah tentang manfaat medis dan efek buruk ganja. Salah satu dari studi tersebut menggunakan ganja untuk mengobati sakit kronis yang mana sakit ini akan mengakibatkan kecacatan.
Kajian tersebut menemukan ganja mengandung cannabinoids merupakan senyawa yang bekerja pada reseptor otak sebagai obat efektif menghilangkan sakit kronis.
Alkoholisme dan kecanduan narkoba
Clinical Psychology Review mengungkapkan bahwa penggunaan ganja dapat membantu orang dengan ketergantungan alkohol atau opioid untuk melawan kecanduan mereka.
Tapi temuan ini mungkin kontroversial; review National Academies of Sciences menunjukkan bahwa penggunaan ganja akan berisiko menambah kecanduan.
Depresi dan gangguan stres pasca trauma
Peneliti menemukan beberapa bukti yang mendukung penggunaan ganja untuk meredakan depresi dan gejala gangguan stres pasca trauma.
Dan harus diketahui bahwa ganja bukanlah perawatan yang tepat untuk beberapa kondisi kesehatan mental lainnya, seperti gangguan bipolar dan psokosis.
Kanker
Beberapa penelitian tentang sel kanker menunjukkan bahwa cannabinoids dapat memperlambat pertumbuhan atau membunuh beberapa jenis kanker dan melawan mual dan muntah yang di sebabkan oleh kemoterapi.
Namun, penelitian lain yang menguji hipotesis pada manusia mengungkapkan bahwa meskipun cannabinoids adalah pengobatan yang aman, tapi obat ini tidak efektif untuk mengendalikan atau menyembuhkan kanker.