MAINAN biasanya hanya dianggap sebagai media penghibur anak bila sedang menangis. Padahal, tanpa disadari orangtua mainan penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anaknya.
Bahkan lebih dari itu, mainan bisa menjadi sebuah investasi bagi masa depan anak, karena bisa membuat anak memiliki kemampuan dan daya pikir yang kritis. Sayangnya, pengetahuan orangtua yang minim membuat mainan yang mengedukasi diberikan tidak sesuai usia anak.
 BACA JUGA:
Cukup 20 Menit, Ini 5 Manfaat Tidur Siang di Kantor
“Mainan harus memenuhi kebutuhan dari tumbuh kembang seorang anak. Untuk itu, mainan harus sesuai dengan usia anak. Bermain merupakan cara terbaik untuk anak-anak belajar melalui inderanya dengan aktif. Mereka akan memegang, melihat, merasakan, dan belajar banyak hal dari mainan yang dimainkannya,” papar Deborah Weber, Ph.D, Director Early Childhood Development Research, saat konferensi pers Persiapkan Kesuksesan Anak Sejak Usia Dini dengan Mainan Edukatif untuk Menstimulasi Pembelajaran Aktif, di Mamain, Jakarta, Rabu (11/4/2018).
Masih dalam pemaparan Deborah, selain menyesuaikan dengan usia anak, saat memilih mainan anak, sebaiknya orangtua juga memperhatikan kemampuan apa yang sedang dibangun anak. Sehingga dari mainan tersebut kemampuan anak bisa terus terasah.
“Selain usia, kemampuan fisik anak juga menjadi salah satu yang diperhatikan ketika memilih mainan. Pasalnya, mainan juga sebaiknya berfungsi untuk menambah kemampuan anak, jadi tidak hanya bermain tapi juga mampu merangsang kemampuan anak,” lanjutnya.
Lebih lanjut, melalui mainan anak-anak juga bisa melatih emosionalnya dan memiliki kemampuan fisik yang seharusnya dimiliki oleh anak seusianya. Tidak cukup sampai pada emosional dan kemampuan fisik saja, kecerdasan dan daya pikir anak juga perlu diperhatikan oleh orangtua, sebab seiring dengan pertumbuhan IQ anak juga perlu diasah.
 BACA JUGA:
Kulit Anda Berminyak? Perlu Trik Khusus untuk Mencucinya
“Mainan edukatif anak sebaiknya memiliki metode STEM (Science, Technology, Engineering & Mathematics), agar anak bisa terstimulasi untuk memecahkan masalah, fokus pada solusi, membangun cara berpikir logis dan sistematis, dan mempertajam kemampuan berpikir kritis. Hal ini berperan besar dalam mempersiapkan anak untuk membangun karakter yang kompetitif secara global dan mempersiapkan mereka untuk kesempatan karir di bidang teknis dan kreatif di masa depan,” pungkas Deborah.
Follow Berita Okezone di Google News
(dno)