Dicurigai rekan sekerja
Tidak semua orang memandang kebaikan kita sebagai hal positif sepanjang waktu. Banyak yang akan mempertanyakan apakah kita memiliki motif tersembunyi kala berbuat baik.
“Sama seperti tidak ada yang namanya makan siang gratis, tidak mungkin ada yang namanya 'terlalu bagus' tanpa alasan,” kata Anila Syed.
Akibatnya, orang-orang pun mungkin mulai mempertanyakan apa sebenarnya motif kita, bahkan jika kita hanya mencoba berbuat baik. Terlalu baik mungkin juga membuat kita tidak bisa menjalin pertemanan sejati dengan bos dan rekan kerja. "Ini bisa membatasi kemampuan kita untuk membentuk koneksi yang berarti dengan orang-orang di sekitar," kata Brian Lewis.
(Baca Juga: Inspiratif! Ini Kisah Hijrah Istri Ricky Harun, Herfiza yang Mantab Berhijab)
Tidak dihormati
Jika kita menjadi orang yang terlalu baik sepanjang waktu, ini akan menjadi stigma bagi diri kita sendiri. Kita pun akan diabaikan oleh orang lain. Fulin Wang menjelaskan, ketika kita berbuat baik kita akan mengharapkan orang berbuat hal yang sama ke kita, sayangnya kita tidak bisa menuntut hal yang sama ke mereka.
Buang-buang waktu
Jika kita menghabiskan waktu yang ada untuk berfokus membantu orang lain, maka kita akan kehabisan waktu untuk berkonsentrasi pada diri sendiri dan proyek yang kita kerjakan. Akibatnya, pekerjaan kita pun terbengkalai dan kita dituding buang-buang waktu.
Akan diabaikan
Jika kita terlalu baik dan sulit untuk berkata tidak, maka akan banyak kebutuhan kita yang tidak terpenuhi, lantaran terlalu didikte. Itu bisa membuat Anda merasa tidak puas di tempat kerja. “Selama kita sulit berkata tidak, maka kita tidak akan pernah ditempatkan di tempat yang kita inginkan,” tulis Stern.
(tam)