MENJELANG Lebaran tingkat sampah makanan di Indonesia semakin meningkat. Sampah makanan yang dimaksud adalah Food Loss (FL) dan Food Waste (FL). Hal ini tentu bukanlah kebiasaan yang baik, selain banyak makanan yang mubazir, kesehatan lingkungan pun sangat berdampak atas situasi seperti ini.
Sebagaimana diketahui, jumlah makanan yang terbuang selama bulan puasa, naik 10 persen dari biasanya. Jumlah tersebut akan terus meningkat saat lebaran tiba. Pasalnya masyarakat akan sangat konsumtif mengingat banyak makanan yang tersedia selama lebaran.
Baca juga: Kompaknya Para Ayah Ini, Style Kembaran dengan Jagoannya
Seorang pemerhati lingkungan dari organisasi Waste 4Change, Annisa Paramitha, mengaku di Indonesia banyak sekali makanan yang tersisa dan berujung di tempat sampah.
Jakarta sendiri menghasilkan 7.500 ton sampah per hari. 4.050 diantaranya merupakan sampah makanan. Dan setelah diselidiki, 65 persen sampah makanan tersebut berasal dari perumahan. Sementara sisanya berasal dari restoran atau rumah makan.
Baca juga: Pramugari Bocorkan Kelakuan Penumpang yang Berhubungan Intim di Pesawat
Annisa memperkirakan jumlah penduduk Indonesia saat ini telah mencapai 250 juta jiwa. Sementara kebutuhan makanan yang mereka perlukan sebanyak 190 juta ton/tahunnya. Dari data tersebut diketahui makanan yang tersisa sebanyak 13 juta ton/tahunnya. Tentu alangkah lebih baik jika pola makan konsumtif masyarakat Indonesia bisa diubah. Selain dapat mengurangi krisis pangan, kelestarian lingkungan juga semakin terjaga.
"Salah satu cara mengurangi angka food loss dan waste adalah mendorong masyarakat Indonesia untuk makan secara bijak dan tidak berlebihan. Hal ini sangat efektif mengingat tingkat konsumerisme masyarakat justru semakin meningkat menjelang bulan Ramadhan," tegas Annisa, saat ditemuik Okezone.
Selain menjelaskan mengenai melonjaknya jumlah sampah makanan menjelang lebaran, Annisa juga membagikan beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mengurangi tingkat Fl & FW di Indonesia:
Baca juga: Hadapi Lebaran, Ini Cara Mudik Band Pelantun Lagu Terlatih Patah Hati
1.Mengurangi konsumsi makanan instan yang tidak baik bagi kesehatan dan beralih mengonsumsi makanan yang diproduksi langsung.
2.Rencanakan dengan seksama sebelum membeli barang yang dibutuhkan. Jangan mudah tergoda membeli makanan yang tidak baik untuk dikonsumsi.
3.Masak makanan dalam jumlah yang sesuai dan usahakan untuk tidak menyisakan makanan.
4.Simpan makanan dengan baik agar dapat dikonsumsi untuk jangka waktu yang lebih lama.
5.Olah kembali makanan yang tidak bisa Anda makan
6.Bagi pengusaha restoran, alangkah baiknya mulai menerapkan sistem denda kepada para pelanggan yang menyisakan makanan.
(rzy)