BUSANA batik menjadi dresscode dalam pertemuan antara Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Mereka memilih jenis batik yang berbeda, begitu juga dengan maknanya.
Busana nasional itu pada dasarnya selalu dikenakan oleh berbagai kalangan di setiap acara penting. Batik punya banyak makna dan motif yang beragam.
Apalagi sekarang, motif batik sangat banyak mengikuti perkembangan mode. Dari kalangan anak-anak, remaja, dewasa, hingga orang tua.
BACA JUGA:
Nah, dalam pertemuan yang dihelat di kediaman SBY di Jakarta, alasan petinggi partai politik yang hangat diperbincangkan tersebut mengenakan busana batik, karena ingin menjaga kearifan lokal. Mengingat batik adalah busana yang merakyat dan dimiliki oleh semua kalangan.
Dalam acara pertemuan tersebut, SBY mengenakan batik sidomukti dengan lambang sayap kupu-kupu yang khas di bagian depan. Rupanya batik itu dibuat oleh pengrajin dari Pekalongan, Jawa Tengah.
Sementara batik yang dikenakan oleh Prabowo berupa batik parang rante berwarna cokelat. Kedua jenis batik tersebut lumayan populer di Indonesia.
BACA JUGA:
Tidak sekedar busana nasional, masing-masing batik yang dikenakan SBY maupun Prabowo tersebut punya makna tersendiri. Untuk batik sidomukti identik dengan makna penuh harapan dan sejahtera. Kemudian simbol batik parang rante identik dengan makna tidak terputus.
Saat mengenakan batik berwarna cokelat gelap itu, yang dipadukan dengan celana hitam, keduanya tampak gagah. Mereka juga punya gaya masing-masing saat berpidato.
Tidak hanya SBY dan Prabowo, para tamu undangan yang hadir dalam acara tersebut juga mengenakan batik dengan warna senada. Termasuk Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono, mereka tampak kompak sekali.
(ndr)