SAKIT pada bagian leher memang bisa sangat menyiksa dan menggangu kegiatan rutinitas Anda. Meskipun, pada akhirnya sakit leher biasanya akan hilang sendirinya.
Leher kita terdiri dari jaringan lunak termasuk otot, pembuluh darah, dan saraf. Pada saat sakit leher biasanya leher akan terasa tegang, sakit saat disentuh, tidak dapat menengok. Rasa sakit juga dapat menyebar ke bahu, lengan, atau menyebabkan kepala pusing.
Lantas, apa sebenarnya penyebab leher sakit? Nyeri leher umumnya terjadi karena strain otot atau jaringan lunak lainnya seperti ligamen dan tendon terkilir, tidur dalam posisi yang salah, sering membawa ransel yang berat. Bahkan, ada yang mengaitkan sakit leher dengan terkena penyakit kanker.
Baca Juga: Intip Tato Atlet Voli Kazakhstan Kristina Karapetyan yang Hampir Menutupi Seluruh Tubuhnya
Lantas, apakah benar sakit leher merupakan tanda penyakit kanker? Okezone melansir dari Boldsky, penyeab utama sakit leher adalah karena otot-otot di leher cenderung tegang, nyeri ini dapat menimbulkan postur leher yang abnormal, seringnya Anda meretakkan leher sampai berbunyi “kreek” bisa menjadi penyebab Anda sakit leher yang disebut tortikolis.
Hanya, dalam beberapa kasus penyebab sakit leher terjadi karena penyakit serius, seperti kanker dan meningitis. Rasa sakit itu, akan terjadi cukup lamga hingga hitungan minggu. Lalu, apa bedanya sakit leher biasa dengan mereka yang terkena penyakit kanker.
Baca Juga: Potret Kecantikan Sabina Altynbekova, Atlet Voli Putri Kazakhstan yang Memesona
1. Memiliki benjolan di leher, tidak sakit dan tidak hilang dalam rentang waktu 3-6 minggu.
2. Sering mengalami rasa sakit dan mati rasa di daerah kepala dan leher.
3. Kadang mengalami kesulitan mengunyah dan menelan.
4. Mulut berbau tidak sedap dan kadang berbau busuk.
5. Suara tiba-tiba mengalami perubahan.
6. Hidung mampet secara terus menerus.
(mrt)