NAFSU makan adalah bagian dari komponen penting dalam tumbuh kembang anak. Semakin baik nafsu makan si anak, maka pemenuhan gizi tubuhnya pun akan baik.
Tapi, memang tidak mudah untuk mengajarkan anak-anak makan segalanya. Anak-anak juga akan mengalami masalah picky eater, kalau sudah begini, orangtua perlu melakukan tindakan cerdas supaya kebiasaan buruk ini tidak berlanjut dan bisa membuat si anak mengalami masalah underweight.
Sebab, efek jangka panjang dari masalah ini pun cukup serius. Nah, bicara mengenai nafsu makan anak, tidak sedikit orangtua yang memiliki anak yang doyan banget makan dengan kerupuk.
Ini menjadi kekhawatiran banyak orangtua tentunya. Apakah benar kerupuk boleh diberikan ke anak di bawah 3 tahun? Bukankah ada risiko penyakit yang bisa ditimbulkan dari mengonsumsi kerupuk?
Baca Juga: Penyebab Kematian Pegowes yang Santap Durian Usai Olahraga
Selebriti Kaditha Ayu mengalaminya. Anak pertamanya dengan Dallas Pratama yang bernama Khalifa Elghani Dallas ternyata doyan sekali kerupuk. Padahal Kal, sapaan akrab si anak, masih berusia 2 tahun dan Kaditha sudah memberikan kerupuk untuk si kecil.
"Kal suka kerupuk, jadi kadang aku masukin ke menu makanannya. Ya, daripada dia nggak makan, jadi aku kasih aja," terang Kaditha dalam acara Bicara Gizi Nub di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (29/1/2019).
Nah, terkait dengan kesukaan Kal mengonsumsi kerupuk ini, Okezone coba mengonfirmasi hal tersebut ke ahlinya. Dijelaskan Dokter Spesialis Anak Konsultan Dr. dr Conny Tanjung, Sp.A(K), sebetulnya boleh-boleh saja orangtua memberikan kerupuk ke anak. Terlebih, jika si anak sudah di atas satu tahun usianya. Ini karena si anak sudah lebih bebas dalam menerima asupan makanan.
Baca Juga: Selingkuhan Pengantin Pria Datang ke Pesta Pernikahan, Videonya Heboh dan Viral
Tapi, yang mungkin dikhawatirkan banyak orangtua adalah rasa asin atau penyedap makan yang ada di kerupuk. dr Conny pun menjelaskan, kalau memang kadarnya tidak berlebihan, tidak akan menimbulkan masalah untuk si kecil.
"Jumlahnya yang harus jadi perhatian di sini. Kalau kebanyakan garam, ini akan berisiko jangka panjang, si anak bisa mengalami masalah hipertensi. Nah, kalau penyedap rasa, ini kan biasanya diberikan agar makanan lebih gurih karena ada umaminya. Boleh dikonsumsi anak, asal jangan berlebihan," paparnya.