PERAYAAN Tahun Baru Imlek memang telah menjadi budaya yang dirayakan tiap tahunnya di Indonesia. Berbeda dengan Natal dan Lebaran, Tahun Baru Imlek memang lebih merayakan kebudayaan bangsa Tiongkok.
Di Indonesia sendiri, bangsa Tiongkok pertama kali menjalin hubungan dengan pribumi lewat perdagangan. Seiring dengan berjalannya waktu, banyak dari mereka yang menikah dengan pribumi dan mendapatkan keturunan sehingga akhirnya menetap di Tanah Air.
Oleh karena itu banyak keturunan Tionghoa yang menjadi tokoh nasional. Nah, berikut 7 tokoh nasional keturunan Indonesia-Tionghoa yang berjasa pada nusa dan bangsa.
Baca Juga: Lagi Hujan, Lihat Postingan Mie Rebus Telur Netizen Ini Auto Nelen Ludah!
1. Laksmana Muda TNI (Purn) John Lie
Laksmana Muda TNI (Purn) John Lie atau Jahja Daniel Dharma merupakan seorang perwira tinggi Angkatan laut. Dia mengawali perjalanan hidup sebagai pelaut, ikut sebuah kapal dagang Belanda sebelum bergabung dengan ke Kesatuan Rakyat Indonesia Sulawesi dan akhirnya menjadi Kapten di Angkatan Laut Republik Indonesia.
2. Djiaw Kie Song
Peristiwa Rengas dengklok mungkin tak akan pernah terjadi tanpa adanya campur tangun Djiaw Kie Song. Dia rela membiarkan rumahnya dijadikan tempat penyanderaan Sukarno dan Hatta oleh para tokoh pemuda di antaranya Sukarni, Chaerul Saleh, dan Adam Malik pada Kamis, 16 Agustus 1945. Djiaw Kie Song adalah seorang petani biasa yang tinggal di Dusun Bojong, Rengasdengklok, Karawang.
3. Abdurrahman Wahid
Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur pernah menyatakan bahwa dirinya memiliki darah Tionghoa dalam nadinya. Gus Dur memiliki garis keturunan dari Tan Kim Han yang menikahi Tan A Lok yang merupakan Saudara Raden Patah atau Tan Eng Hwa. Menurut sebuah riset, Tan Kim Han dikenal sebagai Syekh Abdul Qodir Al-Shini.
Baca Juga: Jangan Sampai Salah! Ucapan Tahun Baru yang Benar Bukan Gong Xi Fa Cai
4. Lauw Chuan Tho
Lauw Chuan Tho merupakan salah satu pencetus Piagam Asimilasi yang menganjurkan agar warga keturunan Tionghoa sepenuhnya berasimilasi dengan masyarakat Indonesia. Lauw Chuan Tho memeluk Islam pada tahun 1979 dan mulai dikenal sebagai Junus Jahja. Selain itu dia juga menjadi penyokong berdrinya Masjid Lautze di Jakarta serta Yayasan Haji Karim Oei.