SETIAP kaum hawa pasti khawatir jika ada benjolan di bagian payudara. Kecurigaan paling besar jika terjadi benjolan pada payudara adalah kanker. Tapi benarkah demikian?
Sebaiknya jangan panik dulu Ladies! Ternyata benjolan yang biasa uncul di area payudara bukan semuanya mesti dicurigai kanker. Ada perbedaan yang jauh yang harus Anda kenali.
Spesialis Bedah Onkologi RS Medistra dr Sonar Soni Panigoro SpB(K)Onk mengatakan, ketika ada benjolan di payudara, 80 persen bukan tanda-tanda kanker. Biasanya itu salah satu bentuk tumor jinak yang tidak berbahaya.
Baca Juga: Viral Penumpang Lepas Baju dan Celana Selama Penerbangan, Begini Aksinya
"Bedainnya kalau tumor jinak tumbuh seperti kantung dan kelihatan bagus bentuk benjolannya. Kalau diraba seperti kelereng dan membesarnya di daerah situ saja. Kalau kanker tidak begitu," ujar dr Sonar dalam Talkshow Peringatan Hari Kanker Sedunia bersama Kalbe Ethical Customer Care (KECC) dan Indonesia Cancer Care Community (ICCC).
Bejolan yang bukan kanker biasanya disebabkan karena kista, peradangan atau infeksi, serta mastitis pada ibu menyusui. Jika benjolan itu dicurigai kanker, sebut dr Sonar, biasanya kondisinya sudah tidak bagus. Benjolannya juga bisa menempel ke otot dan muncul bahaya lanjut.
Dokter Sonar menjelaskan, jika wanita atau pria terkena kanker payudara, ciri-cirinya adalah terjadi perubahan bentuk dan ukuran payudara, adanya rasa sakit di puting dan mengeluarkan cairan bening, cokelat atau kuning, bengkak di daerah ketiak, tiba-tiba memerah sampai kulit berubah mirip kulit jeruk.
Baca Juga: 100 Perempuan Pamerkan Vagina Mereka untuk Pendidikan Seksual
Kalau memang penasaran saat Anda mendapati benjolan tumor jinak terebut, lebih baik periksa ke dokter untuk di USG. Hasilnya bakal ketahuan dan dokter memberikan tindakan cepat.
"Tindakannya tidak harus langsung bedah, biasanya diresepkan antibiotik untuk menghilangkan benjolannya, apalagi kalau diameternya kecil," tutur dr Sonar.