Mengidap penyakit HIV tidak berarti hidup Anda selesai. Banyak ODHA yang sampai sekarang masih beraktivitas dan bahkan tetap bisa memiliki kualitas hidup yang baik.
Kuncinya ada di kedisiplinan mengonsumsi obat anti-retroviral (ARV) dan tidak memperburuk kondisi penyakit dengan melakukan kegiatan yang meningkatkan risiko penyebaran virus. Selain itu, Anda juga harus memiliki lingkungan sosial yang supportif.
Bicara mengenai ODHA, belum lama ini seorang netizen dengan akun Twitter @betweensureal membagikan cerita bagaimana dirinya bisa mengidap penyakit HIV. Padahal, Anda semua mesti tahu, untuk menceritakan apa yang dirasakan pasien HIV perlu kebesaran hati dan kekuatan diri yang luar biasa. Siapa yang mau "aib"-nya diketahui orang lain?
Tapi, netizen ini dengan keikhlasan hati dan keberanian diri yang besar mau membagikan pengalaman pertama kalinya didiagnosa positif HIV. Seperti apa kisahnya?
Sebelumnya Okezone menghubungi orang yang bersangkutan dan sesuai kesepakatan, nama asli narasumber dirahasikan demi menjaga privasi pasien. Untuk seterusnya, pasien disebut BD.
Dalam cuitannya yang dibagikan pada 4 Maret 2019, BD menjelaskan kalau gejala yang dia derita sudah terjadi sejak setahun yang lalu.
Dalam cuitan pertamanya, BD menegaskan kalau Anda jangan pernah malas untuk membaca apapun tentang medical things meskipun Anda merasa sehat wal afiat. Dia juga menyarankan untuk memperbanyak asupan hal positif, perkaya informasi mengenai gejala penyakit apapun dan jenis obat-obatannya.
BD memulai kisah dengan menjelaskan despresi dalam dirinya yang menjadi alasan kenapa dia terjerumus pada hal negatif. Masalah dengan teman, keluarga, dan kampus yang berbarengan membuat dirinya drop. Tak punya arah dan ini yang membuat dia down. Kondisi semakin parah karena BD tidak punya tempat mengadu. "Gue jauh dari Tuhan," tulisnya.
Pria berusia 22 tahun ini melanjutkan, kondisi makin parah karena dia tipe orang yang mudah ikut arus pergaulan. Jadi, saat down, BD malah melampiaskan stresnya ke rokok dan minuman beralkohol. Padahal sebelumnya dia mengaku tidak pernah melakukan hal tersebut.
Nah, suatu malam, semuanya meledak! Ya, BD mengaku semua emosinya keluar. Tapi, sayangnya dia tidak bisa menjelaskan kondisi ini lebih rinci dengan alasan kesehatan mentalnya. Tidak bisa dipungkiri, BD mengaku, apa yang dia lakukan kala down dulu, membuatnya trauma di masa sekarang dan mengupas masa lalu berarti membuka kembali luka lama. Sakit.
"Gue ngelakuin sesuatu yang intinya bisa menyebabkan HIV. Kalau sebelumnya gue bilang nggak seks bebas dan narkoba, yes I am. Tapi, bukan berarti gue nggak pernah nyoba, ya," katanya.
Dia menganggap kegiatan berisiko HIV itu bukan sebuah kebutuhan, makanya dia merasa tubuhnya sehat dan terbebas dari virus HIV. Sekali pun melakukannya, BD mengaku selalu main aman.
Karena kondisi itu, dia mulai mengurangi ketemu temen, keluar, dan melakukan aktivitas lainnya yang melibatkan banyak orang. Dia juga mengaku mengurangi alkohol dan hal-hal lainnya. Sampai akhirnya pas BD beli baju, ukuran L menjadi sangat besar. Padahal sebelumnya itu adalah ukuran baju biasanya.
Tubuh kurus mendadak
Perubahan tubuh menjadi tanda awal. Ini disadari banyak orang mulai dari orangtua hingga temen-temen BD. Banyak temannya yang kemudian mempertanyakan kenapa tubuhnya sangat kurus. Ya, dari yang dulunya beli baju ukuran L, sekarang BD beli baju ukuran XS.
Untuk menjawab pertanyaan teman-teman, BD berlindung dengan pernyataan; masalah impaksi gigi bungsu. Kondisi tersebut membuat dia sulit makan. Pernyataan ini semakin kuat ketika dia konsultasi ke dokter gigi dan bedah mulut.
Tubuh BD makin kurus. Ibunya mulai curiga kalau dia menggunakan narkoba. Untuk memastikan BD tidak menggunakan narkoba, dia melakukan rangkaian tes, kecuali HIV. "Salah gue juga dulu nggak sekalian tes HIV," keluhnya. Hasil tes normal! Tubuh BD bebas dari zat adiktif dan penyakit lain. BD pun menyatakan kalau ibunya tenang.
Tapi, Anda perlu tahu, berat badan BD di 2017 masih 76-78 kg, tapi sebelum dia tes dan dia sempat menimbang, berat badannya hanya 47 kg! "Gue shock banget, karena gue nggak mau nimbang berat badan setelah dapat banyak ribuan pertanyaan kenaoa gue kurus. Itu bikin gue stres parah," katanya.