GADIS manis itu tersenyum senang. Setelah 20 tahun menanti, akhirnya apa yang diimpikannya terwujud. Memang, mimpi gadis berkerudung itu tidak neko-neko seperti orang kebanyakan.
Dia tidak meminta ingin pergi ke luar negeri, ataupun memiliki gadget keluaran terbaru. Satu hal yang dia inginkan adalah semua bagian tubuhnya lengkap. Aprilia Nur Azizah, itulah nama yang diberikan oleh orangtuanya kepada gadis bermata satu ini. Terlahir hanya dengan satu mata, Aya tidak pernah menyerah berusaha.
Memang usahanya patut diacungi jempol. Tidak patah semangat, dia mencoba mencari kerja meskipun tubuhnya tidak sempuran. Bahkan, dia nekat memposting niatnya itu di Twitter, tempat netizen kerap menghujat satu sama lain.
Baca Juga: Kisah Anissa, TKI asal Lampung yang Temukan Kebahagiaan Sejatinya di Taiwan
Nama saya Aprilia Nur Azizah, 20tahun, dari Pangandaran, Jawa Barat.
Saya membutuhkan pekerjaan, apapun. Saya cacat fisik dari lahir, ekonomi keluarga kekurangan. Bekerja untuk diri sendiri, ingin mata palsu, dan membantu melunasi hutang orang tua.
Dalam postingan itu, Aya melanjutkan kalau dirinya lulusan SMK Negeri 1 Pangandaran jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) 2016. Aya pun sudah pernah bekerja sebelumnya. Beberapa pekerjaan yang pernah dia tekuni adalah operator buruh pabrik, kasir barbershop, home industry, ART, dan banyak lainnya.
Memang, kisah Aya ini menyentuh banyak netizen. Banyak dari pengguna media sosial membantu memberikan link pekerjaan ke Aya. Tidak hanya satu orang, tapi ada ribuan komentar yang memberikan dukungan untuk Aya. Bahkan, postingan Aya di Twitter yang kini sudah di-retweet sebanyak 45ribu kali dan disukai 23,9 ribu netizen, bukti bahwa banyak orang memang mendukungnya.
Terlahir sebagai anak yang "berbeda" tak membuat Aprilia Nur Azizah malu atau kesal dengan kehidupannya. Dia malah bangkit dan percaya, apa yang sudah diciptakan Tuhan untuknya adalah yang terbaik baginya.
Perempuan kelahiran Ciamis, 11 April 1998 ini membuktikan dengan semangat yang tinggi dan usaha tak kenal lelah, akan membawa siapa pun ke mimpinya. Kini, Aya, sapaan akrabnya, sudah punya mata baru dan itu semua berkat Tuhan.
Tapi, masa kecil yang kelam pun pernah dirasakan Aya. Dirinya sering dianggap berbeda oleh anak-anak lain. Dianggap tidak mampu. Tapi, Aya bersyukur, di antara teman-temannya yang jahat, lebih banyak teman-teman yang baik kepadanya.
Aya pun menyibukkan diri dengan aktivitas di sekolah untuk melupakan segala komentar negatif tersebut. OSIS pun menjadi pilihannya untuk memperluas pertemanan. Dari situ juga dia menemukan rasa kepercayaan diri yang besar.
"Aku sering dipanggil sama Masjid buat jadi host. Ya, itu juga aku jadiin latihan bair aku nggak malu berada di depan banyak orang. Sampai sekarang, aku sudah cukup percaya diri meski berbeda dan kekurangan aku ini tidak sama sekali aku anggap sebagai hal yang perlu disesali. Aku bersyukur dengan hidup aku sekarang," ungkap Aya penuh bangga.
Sikap mandiri Aya sudah muncul sejak dia duduk di bangku sekolah menengah pertama. Di saat itu, Aya sudah coba cari pekerjaan. Apapun dia lakukan. Sampai akhirnya setelah lulus sekolah kejuruan, Aya nekad pergi ke Sukabumi untuk mencari pekerjaan. Semua bermodal nekad, karena di kota tersebut, tidak ada saudara sama sekali.
Baca Juga: Hati-Hati, Air Kemasan Dibuka Lebih dari Sejam Bisa Berbahaya!
Tidak lama Aya bekerja di Sukabumi, dia pindah ke Jakarta untuk bekerja di salah satu perusahaan swasta. Tidak lama bekerja, Aya kemudian memutuskan untuk kembali ke kampungnya di Pangandaran, Jawa Barat. Di sinilah Aya menemukan kesulitan pekerjaan lagi.
"Banyak sekali yang melihat aku dari fisik, tapi, ya, aku ikhlas menerima kondisi. Tapi, aku terus berusaha buat cari kerja. Aku mau bantu perekonomian keluarga aku. Makanya, aku bikin postingan di Twitter itu dan Alhamdulillah sekarang aku dapat kerjaan baru di dunia online," ucap Aya.
"Aku senang banget. Ini pekerjaan pertama aku yang gajinya paling besar. Aku bersyukur benar-benar bersyukur dipertemukan banyak orang baik," katanya.