DOYAN bekerja memang tidak ada salahnya, terlebih jika apa yang Anda kerjakan adalah sesuatu yang membuat bahagia. Bekerja tidak dirasakan seperti bekerja.
Tapi, bagaimana pun tubuh Anda membutuhkan istirahat dan tidak bisa diaktifkan secara terus-menerus. Kalau dilakukan, yang bakal terjadi adalah tubuh Anda memberi tanda seperti nyeri pada bagian tubuh atau malah bisa dalam bentuk gejala serius.
Jika menilik pada ketetapan pemerintah, khususnya yang ditetapkan pada Pegawai Negeri Sipil, jam kerja setiap harinya adalah 9 jam, mulai dari jam 8 hingga pukul 5 sore. Namun, pada kenyataannya orang akan bekerja lebih lama dari aturan yang ada. Mungkin Anda salah satunya?
Memang mengenai jam kerja, kita sendiri yang harus bisa mengukurnya. Bagi seseorang rasanya 24 jam kerja itu kurang, tetapi kita harus selalu ingat, tubuh ini bukan mesin. Kita berusaha berada dalam kondisi kerja 8 jam untuk kerja berat, 8 kerja untuk bekerja ringan, dan 8 kerja untuk istirahat. Waktu tidur harus diusahakan optimal, 6 jam tidur di malam hari sudah cukup untuk membuat kita segar di pagi hari.
Baca Juga: Kisah DJ Loheit, Pengidap Penyakit Langka Dwarfisme yang Jago Breakdance
Melihat fenomena ini, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr Ari Fahrial Syam, SpPD, memberikan penjelasan, jika Anda termasuk orang yang suka bekerja, tidak ada salahnya untuk mengambil sedikit waktu jeda untuk bersitirahat di kantor.
"Di seling waktu bekerja, tidur terlelap sesaat kadang kala dibutuhkan untuk membuat kita merasa segar kembali. Suplemen termasuk kopi dapat digunakan untuk kesegaran, tetapi tetap juga harus digunakan dengan bijaksana misalnya sebanyak-banyaknya hanya 3 cangkir sehari-semalam," terangnya pada Okezone melalui pesan singkat, Rabu (27/3/2019).
Bahkan, jika bicara mengenai asupan kopi setiap harinya, dokter Ari menambahkan, untuk para orangtua, disarankan cukup satu cangkir kopi per harinya. Tetapi, seberapa banyak dan canggih vitamin yang Anda konsumsi untuk tubuh yang lelah, obatnya tetap hanya istirahat.
Sebagaimana kita ketahui, pemenang nobel kedokteran beberapa tahun lalu jatuh pada penemu jam biologis. Hal ini seperti mengingatkan kepada semua umat manusia, keberadaan siang-malam ini menandakan kepada kita ada waktu kerja dan ada waktu istirahat. Irama sirkardian tubuh juga sejalan dengan waktu siang dan malam.
Ada hormon-hormon yang dilepaskan tubuh saat malam dan jika kondisi kita sedang bekerja tentu pengeluaran hormon ini tidak optimal.
"Ketika malam dijadikan waktu bekerja dan pagi juga tetap bekerja dan hanya beristirahat di waktu-waktu tertentu, maka kita akan terpapar dengan berbagai kondisi penyakit," tegas dokter Ari.
Dia melanjutkan, tubuh akan stres dengan kondisi yang tidak teratur tersebut. Apalagi jika ditambah dengan gaya hidup yang tidak sehat misalnya merokok dan minum alkohol, mengonsumsi makan yang berlebih-lebihan dengan jumlah kalori yang tinggi yang tidak sesuai dengan yang seharusnya, ini akan memperburuk kondisi kesehatan tubuh.
Banyak mengosumsi daging merah dan lemak berlebihan tanpa diimbangi konsumsi sayur dan buah-buah yang cukup akan meningkatkan risiko munculnya masalah seperti kanker atau juga masalah kardiovaskular. Selain itu, kurang bergerak bisa menjadi penyebab masalah kesehatan.
"Saat ini ada cara agar gerak kita optimal, misal melangkah 6.000 langkah sehari atau berjalan minimal 30 menit bisa kita lakukan mengganti waktu olahraga," sarannya.