Padanan kata antara Kim Kardashian dengan imej seksi dan penuh sensasi sudah tidak asing lagi. Tapi jika Kim Kardashian dengan belajar? Jujur saja, dua hal ini adalah hal yang tidak familier.
Namun jangan salah, ternyata Kim Kardashian mengaku sedang sibuk belajar dengan tekun. Dia belajar 18 jam dalam satu pekan sebagai persiapan untuk menjalani tes ujian menjadi pengacara pada awal 2022 mendatang, sebagaimana dikutip Buzzfeednews, Jumat (12/4/2019).
“Sesi membaca ini benar-benar menyita waktu,” ungkap Kim dalam sebuah wawancaea kepada Vogue.
Bintang reality show satu ini mengungkapkan rencana hidupnya yang mencengangkan tersebut ketika menjalani proses pemotretan untuk sampul halaman depan Vogue edisi MeI 2019. Bahkan, Kim mengaku sudah bekerja sebagai anak magang di sebuah firma hukum yang berbasis di San Francisco sejak musim panas lalu.
Dalam kesempatan yang sama, Kim menjelaskan dirinya memang sudah lama dan selalu tertarik dengan hukum kriminal. Terlebih lagi, sang mendiang ayahanda, Robert Kardashian merupakan salah satu sosok pengacara terkenal yang mewakili O.J. Simpson.
Terjunnya Kim ke dalam dunia, diketahui ketika Kim berupaya untuk membebaskan Alice Marie Johnson dari hukuman penjara pada tahun 2018. Kim bahkan bertemu dan berdiskusi dengan Presiden Donald Trump di Gedung Putih untuk membahas kasus Alice dan hukuman seumur hidup yang diterimanya karena kejahatan narkoba.
Kerja keras Kim rasanya tak sia-sia, mengingat pada akhirnya hukuman Alice berhasil dikurangi. Kurang lebih momen inilah yang menyadarkan Kim bahwa dirinya ingin lebih dalam lagi bisa mengerti tentang hukum.
“Aku duduk di ruangan itu dengan banyak orang-orang yang sangat berpengaruh dan punya kekuasaan, dan aku hanya duduk di sana termenung tersadar bahwa aku harus mengetahui ilmu ini lebih banyak lagi,” tambah Kim.
Kim Kardashian menambahkan, memang dirinya bisa menjelaskan kepada Presiden Donald Trump mengapa hukuman Johnson ia rasa tidak adil. Namun Kim Kardashian menyebutkan, bahwa ia ingin punya pengetahuan hukum yang mumpuni untuk dapat berbuat lebih banyak untuk mengubah sistem peradilan pidana dan memperjuangkan orang-orang yang bernasib seperti Alice.
(hel)