PATAH hati saat menjalani hubungan asmara adalah hal yang wajar. Hampir semua orang mungkin pernah mengalaminya. Namun, efek dari patah hati ini berbeda-beda pada setiap orang.
Ada yang mungkin menjadi menutup diri, performa kerja menurun, dan tidak bersemangat akibat patah hati. Di sisi lainnya, justru ada yang lebih produktif karena mencari pelarian dan berusaha mengalihkan fokus pada pekerjaan.
Namun, kebanyakan orang cenderung jadi tidak bersemangat dan bergairah melakukan aktivitas apapun ketika sedang patah hati. Bahkan, beberapa penelitian telah menemukan penjelasan ilmiah mengapa patah hati bisa memengaruhi performa kerja.
Baca Juga: Pusing 7 Keliling, Lihat Sisca Mellyana Pakai Lingerie Merah
Patah hati dan jatuh cinta, diatur oleh hormon yang sama
Tahaukah Anda jika rasa jatuh cinta itu muncul karena ada hormon yang mengaturnya? Ya, rasa senang dan jantung berdebar yang Anda miliki saat itu terjadi akibat tingginya hormon serotonin.
Serotonin adalah hormon yang berperan utama dalam mengatur suasana hati. Jika kadar hormon ini tinggi di dalam tubuh, maka rasa bahagia akan muncul. Sebaliknya, hormon serotonin yang rendah akan menyebabkan seseorang mengalami stres, depresi, dan sedih.
Nah, sebuah penelitian membuktikan bahwa saat jatuh cinta, hormon serotonin ini meningkat drastis, sementara ketika patah hati kadar hormon ini menurun bahkan cukup rendah.
Maka itu, tidak heran jika Anda mengalami stres, tertekan, dan sedih ketika sedang patah hati. Bahkan jika hormon serotonin ini kadarnya sangat rendah, dapat menyebabkan ganguan kecemasan hingga depresi.
Baca Juga: Tips Atasi dan Cegah Sesak Napas Akibat Asam Lambung Naik
Performa kerja menurun akibat patah hati
Tak jarang orang menjadi lebih menutup diri dan pesimis akibat patah hati. Sayangnya, rasa sedih, marah, dan pesimis ini dibiarkan terus-terusan hingga berlarut-larut. Ketika itu terjadi, hormon serotonin akan semakin kecil kadarnya di dalam tubuh.
Awalnya mungkin Anda hanya sekadar tidak bersemangat saja, tapi karena rasa yang dirasakan saat itu tidak dikelola dengan baik, lama-lama Anda bisa mengalami depresi atau masalah mental lainnya.
Depresi yang tidak tertangani dan terus didiamkan berlarut-larut, akan membuat anda semakin terpuruk. Lama-kelamaan Anda tidak hanya mengalami penurunan prestasi kerja, tapi juga akan menarik diri dari pergaulan dan malas untuk bertemu orang lain.
Biasanya, hal ini terjadi karena Anda masih menyangkal bahwa hubungan asmara telah berakhir dan tidak menerima alasan kandasnya hubungan Anda. Padahal, menyangkal dan perasaan tidak terima justru akan membuat Anda kian terpuruk.