SENYUMNYA merekah saat Okezone menyapa di The Sultan Hotel and Residence Jakarta. Sapaannya pun ramah sembari melihat-lihat koleksi batik yang akan dipamerkan di acara Heritage Culture: Budaya Batik Pusaka.
Adalah Desainer Tina Andrean. Perempuan ini mulai bercerita bagaimana dirinya tertarik pada batik yang tak lain dan tak bukan warisan bangsa Indonesia.
Menurut penuturannya, dia sudah mulai mencintai batik sudah lama sekali dan "virus" itu dia tularkan ke keluarganya. Lama kelamaan, "virus" tersebut menetap dan kini akhirnya menjadi bagian dalam kehidupan Tina Andrean.
Baca juga : Suka Pakai Rok Mini, Gamers Seksi Nixia Sering Bikin Gagal Fokus
"Saya mengajak suami, anak, menantu, semua, untuk mencintai batik. Ini adalah warisan Indonesia yang sangat bernilai tinggi. Itu kenapa juga akhirnya saya berkomitmen untuk terus mengenalkan batik ini ke banyak orang, termasuk dunia internasional," cerita Tina dengan ramah, dalam Budaya Batik Pusaka di The Sultan Hotel and Residence Jakarta, Selasa (23/4/2019).
Tina melanjutkan, ada satu hal yang kemudian dia yakini sebagai sesuatu yang menarik. Tina setiap hari Minggu akan mengenakan batik di keseluruhan kegiatannya hari ini. Ini dia lakukan sebagai bentuk dedikasi dan tugasnya menyampaikan pesan keindaham batik itu sendiri.
"Saya setiap hari Minggu pasti pakai batik. Mau kegiatan apa aja, kalau hari Minggu, outfit saya pasti batik. Ini sudah saya lakukan sejak lama dan keluarga saya menirunya. Jadi, sekarang semuanya kalau hari Minggu pakai batik," tutur desainer yang terkenal akan pakaian wedding-nya.
Tidak hanya itu, penggunaan batik juga diyakini Tina sebagai bentuk tugas dirinya di sosial. Batik adalah sesuatu yang luar biasa indah dan ini adalah warisan bangsa yang tidak bisa ditukar dengan apa pun. Tina juga memaknai batik sebagai sesuatu yang bisa menunjukan kecantikan perempuan Indonesia.
Dia mengakui kalau sampai saat ini masih terus mempelajari batik dari seluruh Indonesia. Tapi, dengan upaya mengenalkan pada masyarakat dengan dia pakai langsung, bagi Tina, itu jauh lebih berarti. "Kalau kamu mengajarkan orang tentang suatu hal, tapi kamu tidak melakukannya, itu tandanya kamu belum cinta. Menurut saya, dengan saya mengenakan batik, itu menjadi bukti juga kalau saya benar menghargai bangsa dan orang-orang akan dengan sendirinya belajar dari apa yang sudah saya lakukan," sambungnya.