SETIAP penyakit pasti memiliki gejala tersendiri. Gejala setiap penyakit tentunya berbeda beda satu dengan yang lainnya. Alhasil diperlukan suatu alat yang berfungsi untuk mendiagnosis dan menscreening sebuah penyakit.
Belum lama ini, terdapat sebuah alat diagnosa baru yang mulai diproduksi dengan skala industri di Indonesia. Alat sederhana ini bernama Rapid Tes. Rapid Test sendiri digunakan untuk pemeriksaan atau screening medis awal.
Dengan menggunakan peralatan sederhana ini, maka akan memberikan hasil dalam waktu cepat. Tentunya untuk bisa sampai di tangan konsumen, Rapid Test ini memiliki proses panjang di tangan para ahli.
Dalam artikel ini Okezone akan menjelaskan bagaimana proses pembuatan Rapid Test mulai dari pembentukkan hingga dikemas sampai ke tangan konsumen. Penasaran? Yuk disimak.
1.Main Production
Tahap ini adalah tahap awal dalam proses pembuatan obat. Di mana larutan konjugat dibuat. Setelah dibuat, maka larutan konjugat ini akan diikat dengan antibodinya. Tujuannya adalah untuk mendeteksi antigen-antigen atau antibodi-antibodi dalam sel yang digunakan sehingga menghasilkan warna.
Baca Juga: Kenali Rapid Test, Alat Screening Medis Sederhana dengan Hasil Cepat
2. Intermediate Room
Tahap ini adalah proses pemotongan card menjadi strip-strip yang dipakai untuk mendeteksi. Sebelum melakukan penyemprotan, semuanya telah dipreparasi terlebih dahulu. Pasalnya card tersebut terdiri dari berbagai lapisan yang berbeda bahan bakunya.
3. Coating room
Setelah capnya dipreparasi dan di-treatment, langsung disemprot dengan larutan konjugat yang dibuat dalam main production. Ada tiga semprotan yang dipakai, dua di antaranya adalah garis kontrol dan garis tes untuk menjalankan sampelnya.
Baca Juga: Bahayanya Dampak Kelelahan yang Dialami Petugas KPPS hingga Telan 119 Korban
4. Primary Packaging
Pada tahap ini adalah proses pemotongan card. Card yang tadi sudah disemprot ditempel sticker untuk menandai jenis produk di potong. Satu card bisa dipotong menjadi 78 strip.
5. Secondary Packaging
Proses ini adalah memasukkan ke dalam kemasan-kemasan primer. Kenapa disebut kemasan primer? Karena kemasan ini langsung bersentuhan dengan produknya. Selain itu dimasukkan juga silica gel untuk menjaga kelembapannya sebelum kemasan ditutup.
6. Final Packaging
Tahap ini adalah adalah pengemasan sekunder, di mana kemasan-kemasan obat dikemas lagi ke dalam sebuah boks sebelum siap untuk dipasarkan.
(tam)