PERKEMBANGAN teknologi yang begitu pesat memang membawa pengaruh besar bagi kehidupan manusia. Selain mempermudah mobilitas dan aktivitas sehari-hari, teknologi juga mampu meningkatkan rasa kepedulian seseorang terhadap lingkungan sekitarnya, terutama bagi generasi milenial.
Hal ini ditandai dari bermunculannya platform-platform donasi di dunia maya, hingga kegiatan-kegiatan sosial yang memang sedang marak di media sosial.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menjelaskan, tren positif ini secara tidak langsung membuktikan bahwa generasi milenial memiliki rasa berbagi yang lebih tinggi daripada generasi-generasi terdahulu. Contoh terbaru adalah penggalangan donasi bertajuk "Sepatu Untuk Nabila" yang sempat ramai beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Kerap Tampil Nyentrik, Istri Adian Napitupulu: Saya Belum Nemuin yang Sejenis seperti Dia
Bercermin dari kasus Nabila, netizen Indonesia yang mayoritas merupakan milenial telah membuktikan bahwa mereka tidak hanya bisa berkoar-koar di media sosial, mereka juga sering menyebarkan hal-hal positif, termasuk memviralkan kisah Nabila yang berujung pada donasi berjumlah sangat besar.
"Cara berpikir milenial itu berbeda, dan rasa berbaginya jauh lebih tinggi dari generasi-generasi pendahulu. Mereka juga lebih mudah tersentuh emosinya," tutur Menkominfo Rudiantara.
Oleh karena itu, Rudiantara merasa yakin program kampanye kampanye "Patungan Untuk Berbagi" besutan Ovo, Tokopedia, dan Grab akan mendulang kesuksesan.
Sekadar informasi, program ini merupakan bentuk kolaborasi gerakan sosial berbasis digital yang bertujuan untuk meningkatkan pendidikan anak-anak di Indonesia.
Berdasarkan data dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) di tahun 2017, masih terdapat 4,4 juta anak Indonesia termasuk yatim piatu dan kurang mampu, yang belum memiliki jaminan pendidikan.
"Gerakan sosial tersebut membuktikan ekosistem digital bisa menggerakkan masyarakat Indonesia untuk berbagi kepada sesama yang membutuhkan dengan lebih mudah," ucap Rudiantara.
Baca Juga: Nenek Funky nan Modis, Gayanya Gak Kalah Sama ABG
Donasi yang terkumpul nantinya akan disalurkan oleh Rumah Yatim untuk memberikan pendidikan lebih layak dan berkesinambungan bagi mereka yang membutuhkan.
Kendati demikian, Rudiantara menegaskan agar ketiga pihak memiliki pertanggung jawaban yang transparan, sehingga rasa percaya masyarakat pun akan tetap terjaga. Apalagi saat ini anak muda sudah sangat kritis dalam menanggapi berbagai hal.
"Kunci utamanya terhadap penyaluran. Kepada siapa dan di mana donasi akan disalurkan. Harus jelas, kalau perlu ada auditor khusus. Kalau tidak ada pertanggung jawaban yang transparan, justru akan mematikan rasa percaya mereka," tegas Rudiantara.