BISNIS Syahrini jadi sorotan publik! Produk yang paling dibicarakan ialah mukena Syahrini yang diberi nama "FatimahSyahrini". Mukena ini jadi sorotan setelah akun Twitter @DitjenPajakRI membagikan postingannya pada Kamis (30/5/2019).
Dalam cuitannya, Ditjen Pajak coba menghitung berapa penghasilan Syahrini dari bisnis mukena FatimahSyahrini tersebut dan berapa pajak yang mesti dibayarkan. Dari hasil perhitungannya, Syahrini diketahui mengantongi uang sebesar Rp 17,5 miliar dari penjualan 5.000 item mukena FatimahSyahrini.
Kenapa bisa sangat tinggi omsetnya? Selidik punya selidik, harga per item dari mukena 3 varian warna ini ialah Rp3,5 juta! Bukan harga yang murah tentunya untuk satu set mukena lengkap dengan clutch yang fashionable itu.
Terlepas dari polemik cuitan Ditjen Pajak, Okezone coba mencari tahu kenapa akhirnya mukena Syahrini bisa sangat mahal dan langsung laku di pasaran, kemudian apa bedanya dengan mukena yang biasa dijual di Tanah Abang.
Jika dilihat sekilas, mukena yang dijual Syahrini tidak jauh berbeda dengan mukena pada umumnya. Di sana terdapat 3 barang dalam 1 kemasan, yaitu kerudung mukena, bawahan, dan tas penyimpanan bergaya clutch.
Tapi, menjadi spesial di sini ialah tas penyimpanan yang diberikan brand ini tidak seperti tas mukena kebanyakan yang bulat dan seperti buntelan. Syahrini memilih tas mukena bergaya clutch lengkap dengan bordiran yang mirip dengan yang ada di mukena.
Hal lain yang sepertinya membuat mukena FatimahSyahrini spesial ialah adanya signature Syahrini di seluruh bagian mukena, baik itu di kerudung, bawahan, atau pun clutch-nya. Tentu, dengan adanya signature paten ini, suatu brand akan menjadi sangat istimewa di pasaran.
Selain itu, bordiran yang ada di mukena Syahrini ini pun spesial. Dia mengelilingi seluruh bagian wajah hingga bagian tengah mukena. Begitu juga di bagian bawah kerudung mukena, bordiran itu terus menyambung tanpa ada bagian yang "tumpang-tindih".