MEMBANGUN hunian untuk keluarga memang tidak pernah mudah, apalagi jika tinggal di kota metropolitan seperti Jakarta. Para keluarga muda yang modern diketahui memilih rumah di lokasi strategis
Dalam memilih tempat tinggal, walaupun memiliki luas bangunan yang terbatas, tidak terlalu besar dan lapang, namun strategis dan mudah aksesnya. Anak milenial pun memilih rumah dengan tipikal enggan untuk memiliki rumah yang luas.
Salah satunya, karena tidak mau repot mengisi banyak perabotan, karena bagi keluarga modern memiliki banyak barang berarti menciptakan banyak masalah, banyak penempatan ruang yang harus diatur, dan makin banyak juga pengeluaran yang harus disiapkan.
Kondisi ini juga diperkuat dengan data dari Dekoruma, yang menyebutkan pada 2019 mengungkapkan bahwa 60 persen konsumen usia 26-45 tahun menempati hunian dengan luas bangunan 30-60 meter persegi.
Oleh karena itu keterbatasan ruang di rumah menjadi tantangan tersendiri bagi keluarga modern, terutama yang memiliki anak-anak untuk dapat menikmati keseharian dengan lebih menyenangkan. Karenanya, perancangan dan pengelolaan ruang yang baik serta perangkat teknologi yang mumpuni menjadi kebutuhan untuk meningkatkan kenyamanan di rumah.
Nah, sekarang pertanyaannya, bisakah rumah kecil tapi dibuat nyaman? Tenang, jawabannya tentu saja bisa! Salah satu caranya yakni dengan menerapkan konsep yang disebut, “Multifunction Service Area”.
Dijelaskan oleh Dimas Harry, selaku CEO Dekoruma. Dalam menerapkan konsep “Multifunction Service Area” ini, pakemnya sederhana saja. Yakni mengedepankan kebutuhan secara fungsional, dibanding kemauan semata dalam menata interior dan memilih rumah.
“Multifunction service area fungsional alias lihat fungsi. Contohnya dapur, orang makin lama makin jarang di rumah. Jadi dari segi fungsi, enggak butuh dapur besar karena jarang masak besar. Intinya sih lihat apa yang dibutuhkan, bukan diinginkan,” jelas Dimas saat ditemui Okezone.