Pergeseran gaya hidup masyarakat menjadi salah satu penyebab meningkatnya jumlah pasien penyakit kritis. Kini sudah mulai banyak orang usia muda yang terkena penyakit jantung, padahal jaman dulu, penyakit tersebut banyak diidap oleh usia lanjut.
" Beberapa contoh gaya hidup yang mempengaruhi timbulnya penyakit kritis di antaranya adalah merokok dan stres berlebihan," ungkap dr Indra Manullang, SpPD, KKV RS Siloam Hospitals Semanggi.
Sesuai dengan laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan 2018 menunjukkan prevelensi penyakit tidak menular seperti penyakit jantung kanker, stroke, penyakit ginjal kronis, diabetes melitus, dan hipertensi, yang di dalamnya termasuk penyakit kritis, mengalami peningkatan dibandingkan dengan 2013.
Hasil laporan tersebut menyebutkan bahwa penyakit stroke merupakan salah satu penyakit yang mengalami kenaikan paling tinggi yaitu 7% menjadi 10,9%. Sedangkan penyakit ginjal kronik naik 2% menjadi 3,8%. Berdasarkan pemeriksaan gula darah, diabetes melitus naik 6,9% menjadi 8,5% dan hasil pengukuran tekanan darah, hipertensi naik dari 25,8% menjadi 34,1%.
Selain itu, semakin banyaknya penyakit juga semakin banyak kabar simpang siur mengenai mitos dan fakta mengenai suatu penyakit. Salah satunya adalah kabar yang mengatakan bahwa, telapak kanan yang berkeringat menandakan bahwa orang tersebut mengalami penyakit jantung.