SEBAGIAN besar pria pasti ingin memiliki alat vital berukuran besar. Ukuran yang besar dinilai sebagai lambang kejantanan dan berpeluang lebih besar dalam memuaskan pasangan. Namun, berbeda dengan persepsi orang di zaman Yunani kuno.
Ukuran penis yang kecil merupakan sesuatu yang paling sering dicari oleh seorang alfa male. Hal ini terbukti dengan banyaknya pemahat patung yang mengukir penis dalam ukuran kecil. Ternyata di balik penis yang kecil tersebut, terdapat ideologi yang berkembang dengan sangat baik.
โOrang Yunani menghubungkan penis kecil dan tidak ereksi dengan moderasi yang merupakan salah satu kebajikan utama yang membentuk pandangan mereka tentang maskulinitas ideal,โ terang Profesor Klasik yang mengajar di Harvard, Columbia, Andrew Lear, sebagaimana dilansir Qz, Selasa (9/7/2019).
Menurut Andrew, bentuk penis kecil yang tidak ereksi mencerminkan sosok pria ideal seperti pahlawan, dewa, atlet, dan lain-lain. Di sisi lain bentuk penis berukuran besar mencerminkan sosok Satyr yakni lelaki setengah kambing yang identik dengan pemabuk dan penuh napsu liar serta aneka pria yang tidak ideal lainnya.
Gagasan serupa tercermin dalam literatur Yunani kuno seperti Aristophanes yang memiliki penis besar kulit pucat dan dada yang sempit. Ia memiliki sikap keji yang sangat besar dan itu merupakan salah satu karakteristik anak muda Athena yang tidak atletis atau terhormat.