"Minuman manis memang secara meyakinkan terkait dengan risiko obesitas yang pada gilirannya diakui sebagai faktor risiko kuat sebagai penyebab kanker. Namun analisis penelitian ini mencoba menunjukkan jika kelebihan berat badan mungkin bukan satu-satunya pendorong hubungan antara minuman bergula dan risiko kanker. Orang bisa terkena kanker karena mengonsumsi minuman dengan kandungan tinggi terlepas dari dia obesitas atau tidak," jelas Mathilde seperti yang Okezone kutip dari Newsweek, Jumat (12/7/2019).
Namun, penelitian ini masih bersifat observasional. Oleh karenanya dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan minuman bergula menyebabkan kanker dan faktor pemicu bisa berperan. Dibutuhkan perhitungan analisis agar hasilnya semakin menguatkan.
(tam)