BANYAK orang nekat melakukan berbagai cara demi memiliki harta berlimpah. Tak sedikit pula yang rela menggunakan jalan pintas seperti meminta bantuan makhluk astral dengan cara melakukan pesugihan.
Jangan salah, praktik pesugihan rupanya masih dipercaya masyarakat Indonesia hingga saat ini. Seperti sebuah kisah menyeramkan yang dialami Metaphysicist Haryo Tali Jiwo beberapa tahun silam.
Awal mula teror tuyul
Kepada Okezone, Haryo bercerita bahwa kejadian tersebut bermula ketika salah satu rekannya meminta tolong untuk membasmi teror tuyul yang sudah meresahkan kampungnya.
"Jadi waktu itu ada 1 RT yang mengeluh sering kehilangan uang. Mereka curiga itu ulah makhluk halus alias tuyul. Nah, rekan saya ini tiba-tiba meminta tolong karena kejadiannya sudah sangat meresahkan, bahkan melebar hingga 1 RW," terang Haryo Tali Jiwo saat ditemui Okezone di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (11/7/2019).
Haryo menambahkan, jumlah uang yang hilang selalu sama dan kejadiannya selalu di hari yang sama. Ia pun semakin yakin bahwa kejadian itu ada sangkut pautnya dengan hal-hal mistis.
"Mereka itu selalu kehilangan uang setiap 3 hari sekali. Jumlah uangnya selalu bervariasi, misalnya setiap hari Selasa malam hilangnya Rp22 ribu. Jadi setiap rumah hilangnya segitu. Terus nanti saat Jumat malam, jumlah yang hilang jadi Rp45 ribu," tambahnya.
Prosesi pembersihan
Haryo semakin tergerak membantu rekannya setelah mengetahui bahwa teror tuyul ini terjadi di kawasan kampung nelayan, Pluit, Jakarta Utara. Sebagaimana diketahui, sebagian besar warga yang tinggal di daerah itu tingkat perekonomiannya berada pada kategori menengah ke bawah.
Selain itu, teror ini sudah berlangsung cukup lama yakni sekitar 8 bulanan lebih. Sebetulnya sudah ada beberapa paranormal yang mendatangi perkampungan tersebut, namun tidak berhasil memberikan solusi.
"Akhirnya saya meluncur ke sana. Saya langsung mengunjungi rumah teman saya. Kebetulan saya membantu secara diam-diam, cuman diketahui RT dan RW. Kalau diberitahu takutnya nanti enggak fokus dan malah ramai," terang Haryo.
Saat itu, Haryo membawa seperangkat alat salat dan prasarana lainnya untuk melakukan ritual. Ia kemudian meminta satu kamar kosong untuk menunaikan salat sunah hajat dan doa wirid.
Kedua doa ini sengaja dilakukan untuk membersihkan bala atau teror tuyul. Benar saja, tak selang berapa lama kemudian, Haryo diperlihatkan sesosok anak kecil yang sangat menyeramkan.
"Saya diperlihatkan sesosok anak kecil, tingginya itu seperti bayi yang masih berusia 6 bulan, tapi sudah bisa berjalan, terus badannya kekar. Tapi wajahnya tidak seperti bayi pada umumnya," tegas Haryo.