Media sosial sekarang menjadi semacam role model seseorang dalam berpenampilan atau mencipta citra diri dengan segala "pencitraannya". Hal tersebut ternyata berdampak juga pada keinginan orang untuk mempercantik wajahnya dengan cara instan, salah satunya dengan filler!
Dijelaskan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dr Dikky Prawiratama, SpKK, dirinya pernah mendapatkan pasien yang masih berusia 12 tahun. Gadis muda ini datang ke dirinya untuk melakukan tindakan filler hidung. Alasannya adalah "pekerjaan" dia sebagai modeling menuntutnya tampil sangat sempurna.
"Dia datang bareng ibunya. Minta saya buat filler hidung, tapi saya tolak karena alasan usia yang belum legal melakukan tindakan estetik," ungkapnya pada Okezone di acara diskusi media yang diadakan Kalbe, belum lama ini.
Dokter Dikky menjelaskan, di usia dia yang masih 12 tahun, wajah masih bisa berubah, karena dia masih dalam proses pertumbuhan. Ketika tindakan seperti filler dilakukan, maka wajah si gadis pertumbuhannya tidak akan semaksimal anak muda lainnya. Itu kenapa juga akhirnya dr Dikky menolak tawaran tindakan filler pada anak tersebut.
Selain itu, alasan psikologi menjadi pertimbangannya menolak tawaran filler pada anak-anak. Baginya, di usia yang masih labil, dikhawatirkan tindakan itu akan membuat dia jadi orang yang malah tidak mencintai dirinya sendiri. Sebab, dia sudah mau mengubah wajah aslinya dengan apa yang diinginkan.