KANDUNGAN gizi susu sapi Bali ternyata luar biasa, nyaris setara air susu ibu (ASI) dan lebih bagus ketimbang susu kambing. Bahkan jika diolah, susu sapi Bali manfaatnya lebih bagus daripada yogurt.
Guru besar Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana Prof. Dr. Ir. I Nyoman Sucipta, MP menjelaskan, secara genetik, sapi Bali sama dengan sapi perah sehingga bisa diambil susunya. Susu sapi Bali juga banyak manfaatnya.
“Genetik tidak saja direkayasa atau disilangkan. Apalagi sapi Bali tidak boleh disilangkan. Bahwa sudah ada peraturan pemerintah sejak lama, sapi Bali harus dilestarikan, maka yang bisa dilakukan adalah mengadaptasikan dengan lingkungan,” tuturnya.
Sayangnya hingga saat ini sapi Bali hanya dimanfaatkan untuk tenaga dan diambil dagingnya. Sementara pemanfaatan susunya belum dilakukan secara maksimal dan khasiatnya belum diketahui publik secara luas.
Sapi Bali dapat diambil susunya setelah melahirkan sampai usia 4 bulan. Namun semakin tua usia anaknya, semakin sedikit susu yang dihasilkan, yaitu sampai usia anaknya 4 bulan sisa susunya tinggal setengah liter.
Pada periode awal pasca melahirkan, dari 3,5 liter susu yang dihasilkan sapi Bali, 1,5 liter untuk anaknya, sisanya 2 liter bisa diperah untuk dimanfaatkan manusia.
Selama ini tidak banyak masyarakat yang memerah susu sapi Bali sehingga sisa susu dari hasil produksi di tubuh sapi hilang dan larut begitu saja dalam tubuh sapi. “Orang tidak menyadari sapi Bali ketika beranak masih tersisa, setengah untuk anaknya sehingga sisanya masih bisa diperah,” imbuhnya.