Salat istikharah adalah salat sunnah yang dikerjakan ketika seseorang berhadapan dengan dua pilihan yang berat dan mendesak. Dengan salat istikharah, kita akan mampu membuat pilihan yang benar dan terbaik menurut petunjuk Allah. Lalu bagaimana cara melakukan salat ini? Berikut telah Okezone rangkum dari berbagai sumber, Rabu (31/07/2019).
Dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah SAW mengajarkan kami cara mengerjakan salat istikharah dalam segala urusan, sebagaimana beliau mengajarkan kami dalam Surat Alquran.
Rasulullah bersabda: " Jika salah seorang di antara kalian hendak melakukan sesuatu, hendaklah terlebih dahulu mengerjakan sholat dua rakaat selain sholat fardlu..." (HR. Ahmad, Al-Bukhari, Ibn Hibban, Al-Baihaqi dan yang lainnya)
Ketua Komunitas Da'i Da'iah Indonesia (KODDIN), Ustadz Mahfud Said Ad-Demakki, mengatakan bahwa salat istikharah bertujuan untuk memilih diantara pilihan. Salat istikharah seperti yang dilakukan Ria Ricis sebelum hengkang jadi Youtuber ini tidak memiliki batasan waktu tertentu dalam pelaksanaanya.
"Salat istikharah itu bertujuan memilih di antara pilihan, namun bukan hal yg sudah jelas hukumnya. Misalnya ini haram atau halal, ya tidak perlu di salat istikharahkan. Tapi lakukan ini untuk sesuatu yang memang memiliki beberapa pilihan, namun ragu dalam memilih," ucapnya pada Okezone Rabu (31/07/2019).
"Untuk waktu salat istikharah bebas dan biasanya nanti setelah salat istikharah hati akan menjadi tenang sehingga bisa memilih dengan keyakinan dan bisa juga melalui mimpi. Salat ini harus terus dijalankan sampai mendapatkan kemantapan hati. Bisa sekali, dua kali bahkan bisa tiga kali baru mendapatkan kemantapan," lanjutnya.
Adapun untuk melakukan salat istikharah niatnya sebagai berikut:
Ussholli sunnatan istikhoroti rak’ataini lillahi ta’ala
Artinya: Saya berniat salat sunnah istikharah dua rakaat karena Allah Ta’ala
Namun, niat itu sebenarnya tempatnya ada di dalam hati, jadi tidak perlu diucapkan. Menghadirkan niat salat istikharah di dalam hati harus disertai dengan rasa pengharapan dan menyerahkan atas segala urusan hanya kepada Allah semata.
Tata Cara Salat Istikharah
Menurut Syaikh Wahbah, dalam melaksanakan salat istikharah disunnahkan membaca surat Al Kafirun setelah membaca surat Al Fatihah pada rakaat pertama. Setelah itu dilanjutkan dengan membaca surat Al Ikhlas setelah membaca surat Al Fatihah pada rakaat kedua.
Berikut tata cara salat istikharah jika dilakukan secara berdiri sendiri dengan niat khusus salat istikharah:
1.Niat
2.Takbiratul ihram, diikuti dengan doa iftitah
3.Membaca surat Al Fatihah
4.Membaca surat dari Alquran, diutamakan Surat Al 5. Kafirun
5.Ruku’ dengan tuma’ninah
6.I’tidal dengan tuma’ninah
7.Sujud dengan tuma’ninah
8.Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
9.Sujud kedua dengan tuma’ninah
10.Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua
11.Membaca surat Al Fatihah
12.Membaca surat dari Alquran, diutamakan Surat Al Ikhlas
13.Ruku’ dengan tuma’ninah
14.I’tidal dengan tuma’ninah
15.Sujud dengan tuma’ninah
16.Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
17.Sujud kedua dengan tuma’ninah
18.Tahiyat akhir dengan tuma’ninah
19.Salam
20.Setelah itu, membaca doa istikharah seperti yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Adapun doa setelah istikharah yang diajarkan Rasulullah SAW seperti ini:
اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ ، وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ ، وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوبِ ، اللَّهُمَّ فَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ هَذَا الأَمْرَ – ثُمَّ تُسَمِّيهِ بِعَيْنِهِ – خَيْرًا لِى فِى عَاجِلِ أَمْرِى وَآجِلِهِ – قَالَ أَوْ فِى دِينِى وَمَعَاشِى وَعَاقِبَةِ أَمْرِى – فَاقْدُرْهُ لِى ، وَيَسِّرْهُ لِى ، ثُمَّ بَارِكْ لِى فِيهِ ، اللَّهُمَّ وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّهُ شَرٌّ لِى فِى دِينِى وَمَعَاشِى وَعَاقِبَةِ أَمْرِى – أَوْ قَالَ فِى عَاجِلِ أَمْرِى وَآجِلِهِ – فَاصْرِفْنِى عَنْهُ ، وَاقْدُرْ لِىَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ، ثُمَّ رَضِّنِى بِهِ
“ Allahumma inni astakhiruka bi ‘ilmika, wa astaqdiruka bi qudratika, wa as-aluka min fadhlika, fa innaka taqdiru wa laa aqdiru, wa ta’lamu wa laa a’lamu, wa anta ‘allaamul ghuyub.
Allahumma fa-in kunta ta’lamu hadzal amro (menyebutkan persoalannya) khoiron lii fii ‘aajili amrii wa aajilih (aw fii diinii wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii) faqdur lii, wa yassirhu lii, tsumma baarik lii fiihi.
Allahumma in kunta ta’lamu annahu syarrun lii fii diini wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii (fii ‘aajili amri wa aajilih) fash-rifnii ‘anhu, waqdur liil khoiro haitsu kaana tsumma rodh-dhinii bih.”

Artinya:
" Ya Allah, sesungguhnya, aku memohon kebaikan kepada-Mu dengan ilmu-Mu, aku memohon kemampuan kepada-Mu dengan kekuasaan-Mu dan aku memohon kepada-Mu dari anugerah-Mu yang Agung. Sesungguhnya, Engkau Mahakuasa sedang aku tidak kuasa, Engkau Mahatahu sedang aku tidak mengetahui, Engkaulah Dzat yang Maha Mengetahui perkara yang gaib.
Ya Allah, apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini (menyebutkan persoalannya) adalah baik bagiku dalam agamaku, kehidupanku, dan akhir urusanku, maka tentukanlah untukku, mudahkanlah jalannya dan berkahilah aku di dalamnya.
Dan apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini adalah buruk bagiku dalam agamaku, kehidupanku dan akhir urusanku, maka jauhkanlah ia dariku dan jauhkanlah diriku darinya, tentukanlah untukku apapun yang terbaik, kemudian jadikanlah aku ridha dengannya."
Ketika kita melakukan salat istikharah, kita harus selalu ridha dengan pilihan yang akan ditunjukkan oleh Allah, meskipun itu tidak sesuai harapan. Sebagaimana firman Allah dalam Alquran, “Boleh jadi, kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah yang paling mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah:216)