Dunia hiburan berduka, komedian sekaligus penyanyi dangdut Agung Hercules meninggal dunia di usia 51 tahun. Penyakit kanker otak stadium 4 jenis glioblastoma menjadi penyebabnya. Agung dikatakan meninggal dunia sekira pukul 16.00 WIB, Kamis (1/8/2019).
Agung Hercules melawan kanker otak sekitar 6 bulan jika dihitung dari durasi kemoterapi yang sudah dia jalani. Bukan waktu yang sebentar tentunya, terlebih banyak perubahan yang langsung terlihat. Mulai dari tubuh yang tak lagi kekar, rambut rontok, hingga sulitnya bicara.
Terlepas dari itu, Okezone coba mengupas lebih dalam apa penyebab Agung bisa mengidap penyakit serius tersebut. Menurut laman Mayo Clinic, penyebab penyakit glioblastoma atau glioma sama seperti kebanyakan tumor otak primer lainnya, di mana penyebab pasti glioblastoma tidak diketahui. Tetapi ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko tumor otak.
Â
Apa saja faktor risiko penyakit Agung Hercules ini?
Seperti kebanyakan tumor otak primer, penyebab pasti glioblastoma tidak diketahui. Tetapi ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko tumor otak. Faktor risiko meliputi:
1. Usia
Risiko Anda untuk terkena tumor otak meningkat seiring bertambahnya usia. Glioma paling umum terjadi pada orang dewasa antara usia 45 dan 65 tahun. Namun, tumor otak dapat terjadi pada usia berapa pun. Jenis glioma tertentu, seperti ependymoma dan astrocytoma pilocytic, lebih sering terjadi pada anak-anak dan dewasa muda.
2. Paparan radiasi
Orang yang telah terpapar pada jenis radiasi yang disebut radiasi pengion memiliki risiko lebih tinggi terkena tumor otak. Contoh radiasi pengion termasuk terapi radiasi yang digunakan untuk mengobati kanker dan paparan radiasi yang disebabkan oleh bom atom.
Â
Bentuk radiasi yang lebih umum, seperti medan elektromagnetik dari saluran listrik dan radiasi frekuensi radio dari oven microwave belum terbukti meningkatkan risiko glioma.
Tidak jelas apakah penggunaan ponsel meningkatkan risiko kanker otak. Beberapa studi telah menemukan hubungan yang mungkin berkaitan antara penggunaan ponsel dan jenis kanker otak yang disebut neuroma akustik. Sementara itu, banyak juga penelitian lain yang tidak menemukan hubungan di antara keduanya.
Sebab, ponsel adalah faktor yang relatif baru, penelitian jangka panjang diperlukan untuk memahami dampak potensial terhadap risiko kanker. Untuk saat ini, jika Anda khawatir tentang kemungkinan hubungan antara ponsel dan kanker, para ahli merekomendasikan untuk membatasi paparan Anda dengan menggunakan speaker atau perangkat bebas genggam, yang menjauhkan ponsel itu dari kepala Anda.