ISTILAH body shaming memang sudah menjamur di media sosial. Body shaming sendiri memiliki arti mengomentari secara negatif bagian tubuh seseorang, baik dari segi bentuk yang besar atau kecil, maupun warna kulit yang hitam ataupun putih.
Tidak hanya masyarakat biasa, para artis pun sangat rentan menjadi korban body shaming. Salah satunya yang dialami pelantun hits 'In the Name of Love', Bebe Rexha. Dikutip dari akun Instagram pribadinya, Minggu (11/8/2019), wanita kelahiran 30 Agustus 1989 ini ditolak banyak desainer lantaran dinilai terlalu gemuk. Bentuk tubuhnya disebut tak cocok mengenakan gaun mewah karya para desainer.
Hal ini pun memancing amarah Bebe Rexha. Penyanyi yang masuk dalam dua nominasi Grammys Awards 2019 ini meluapkan kekesalannya melalui akun Instagramnya pribadinya @beberexha.
Di awal video, Bebe bercerita bahwa ia sangat senang mendapatkan nominasi di ajang Grammy 2019. Layaknya para selebriti lain, timnya pun menghubungi para desainer untuk membuatkan busana khusus yang akan dipakai di atas karpet merah Grammy 2019. Namun para desainer menolaknya dan mengatakan bahwa ukuran tubuh Bebe terlalu besar.
"Jadi akhirnya aku mendapat nominasi di Grammy dan itu adalah hal yang paling keren. Biasanya para artis akan mendatangi desainer dan meminta mereka membuatkan gaun untuk acara di karpet merah. Jadi timku pun menghubungi banyak desainer dan banyak dari mereka yang menolak untuk mendandaniku karena aku terlalu gendut" tutur pelantun lagu 'Meant to Be' ini dalam sebuah video berdurasi 48 detik.
Padahal, ukuran tubuh Bebe Rexha bisa terbilang ideal. Yaitu berada di angka 6/8 (ukuran Amerika atau US size) atau setara dengan ukuran S-M di Indonesia.
"Jika ukuran 6-8 terlalu besar, saya tidak tahu apa yang harus saya katakan. Kalian bilang semua perempuan dengan ukuran 8 ke atas tidak cantik dan tidak bisa mengenakan gaun kalian. Jadi untuk semua orang yang mengatakan saya gendut dan tak bisa pakai gaun kalian, saya tidak ingin pakai gaun sialan kalian," sambungnya curhat tentang body shaming.