Bekerja di bidang yang merupakan passion tentu terasa lebih mudah. Namun ternyata banyak pula orang yang mengaku pekerjaannya saat ini tidaklah sesuai dengan passion. Akhirnya, keinginan resign dari pekerjaan tersebut semakin menggebu.
Keinginan untuk resign dari pekerjaan yang tidak sesuai passion ini tentu bisa dipahami. Dari penelitian yang dilakukan Indonesia Human Resources Forum pada 2017, diketahui 87 persen pelajar di Indonesia mengakui salah memilih jurusan yang ditempuh.
Sementara dari data Kementerian Tenaga Kerja di tahun 2017, terungkap 63 persen dari total lulusan baru di Indonesia bekerja di luar dari bidang yang mereka ambil semasa kuliah.
Kenyataan itu diperparah dengan laporan Wrong Majors Phenomenon yang mengungkapkan bahwa 653.586 lulusan baru terpaksa menganggur. Akhirnya, banyak yang mengambil pekerjaan meski di luar dari bidang yang mereka inginkan.
Menurut Stephanie Wijanarko, Program Director VOOYA, semua hal itu berawal dari lalainya seorang individu untuk mengetahui minat dan bakat dirinya.
"Hal ini disebabkan beberapa faktor, pertama adalah ekspektasi orangtua yang cenderung memaksakan ambisinya kepada anak dan kurang memikirkan apa yang anak inginkan," ujar Stephanie dalam Inspiration Session bersama VOOYA di Jakarta, Sabtu, 31 Agustus 2019.
Kedua, adanya tekanan sosial yang memposisikan arti kesuksesan hanya dari sisi uang dan pencitraan. Hal ini membuat banyak pelajar yang mengambil keputusan kurang sesuai dan terburu-buru.
"Misalnya, mereka berpikir bahwa sedikit ketertarikan atau rasa menggebu-gebu terhadap sebuah bidang dapat langsung dianggap sebagai passion, padahal belum tentu. Bisa saja bidang tersebut saat itu lagi happening, sehingga mereka ikutan suka. Atau mereka benar-benar tertarik, tapi di sisi lain pura-pura nggak tahu kalau mereka nggak ada bakat sama sekali di bidang itu,” ungkap Stephanie.
Ketiga, lanjut Stephanie, sistem edukasi yang kurang memberikan pengarahan mengenai pentingnya mengetahui passion turut berperan. Di Indonesia, banyak yang hanya menginginkan para murid memiliki nilai yang bagus di semua pelajaran tanpa melihat minat mereka.
"Hal yang terakhir dan yang mungkin paling bisa dirasakan oleh generasi muda sekarang adalah keraguan atas diri sendiri dan generasi yang 'mager' alias malas gerak. Generasi yang malas untuk riset atau mencari tahu mengenai jurusan yang mau diambil atau bahkan profesi yang ingin digeluti," lanjut Stephanie.
Hal tersebut memungkinkan seseorang kemudian merasa tidak betah pada bidang yang dia geluti dan ingin resign dari pekerjaan.
Baca Juga: Aksi Nyata 50 Tahun Hidupkan Inspirasi, Indomie Fasilitasi Perbaikan Sekolah untuk Negeri
Follow Berita Okezone di Google News