KESETARAAN gender memang masih menjadi salah satu topik yang ramai dibicarakan dalam berbagai aspek dan kehidupan. Tidak sedikit mereka yang mendukung agar pria dan wanita mendapatkan kesempatan yang sama. Entah itu dalam berkarier, pendidikan, kedudukan di tengah masyarakat, maupun yang lainnya.
Pada praktiknya, kesetaraan gender sering menemui hambatan. Kelompok yang dinilai superior dirasa lebih baik dibanding mereka yang berada di kelompok inferior. Akhirnya, kondisi itu kembali menyebabkan diskriminasi gender.
Diskriminasi gender dapat mendatangkan masalah baru. Menurut penelitian dari para ahli di University College London (UCL), wanita yang mengalami diskriminasi gender, tiga kali lebih mungkin mengalami depresi. Dalam penelitian itu, para ahli mengeksplorasi hubungan antara pengalaman seorang wanita menyangkut seksisme dengan kesejahteraan mental.
Tim ini menganalisis data dari 2.956 wanita berusia 16 tahun ke atas. Para peserta survei ditanya apakah mereka pernah merasa tidak aman, dipanggil dengan nama, diancam, atau diserang secara fisik dalam berbagai skenario selama setahun terakhir. Mereka kemudian ditanya alasan merasa telah didiskriminasi dan kondisi kesehatan mentalnya .
Dalam temuan penelitian, para wanita percaya telah didiskriminasi karena jenis kelaminnya. Hal itu membuat mereka 26 persen lebih mungkin mengalami tekanan psikologis.