TIDAK sedikit kaum Hawa lebih memilih untuk menjalin hubungan asmara dengan pria yang secara usia sangat jauh di atasnya. Fenomena ini sering kali disebut sebagai sindrom sugar daddy.
Beberapa orang percaya bahwa tren ini ada hubungannya dengan bayang-bayang sosok seorang Ayah tidak terlalu banyak terlibat perjalanan hidup. Seiring dengan berjalannya waktu, konsep pemahaman akan sugar daddy ini bisa dibilang sangat bervariasi.
Tidak heran, semakin jauh perbedaan usia, semakin besar kontroversi. Sebut saja contohnya jika Anda adalah seorang Ayah dari anak perempuan berusia 20 tahun, tapi kekasih Anda sendiri secara usia sama atau sepantaran dengan anak?
Namun sebetulnya, apakah yang jadi faktor pemicu banyak perempuan yang lebih suka berpacaran ala sugar daddy? Apakah hanya tren semata yang didorong dengan insting alami kebutuhan seseorang untuk diasuh atau mengasuh? Ataukah memang ada lebih banyak manfaat ketika mengencani seseorang pria yang jauh lebih tua daripada pria yang lebih muda?