KERIPUT di wajah nampaknya menjadi musuh terbesar bagi banyak perempuan. Itu kenapa skincare semakin 'laku' karena produk tersebut menjanjikan kulit awet muda meski usia terus menua.
Selain mengandalkan skincare, tidak sedikit perempuan yang melakukan treatment tambahan agar hasil semakin oke. Salah satu yang paling populer adalah botox atau juga tanam benang. Perawatan tambahan itu mencoba untuk menyamarkan keriput yang pada dasarnya akan ada di wajah.
Nah, karena keriput menjadi musuh terbesar, terlebih bagi mereka yang berusia 40 tahun ke atas, tak sedikit akhirnya perempuan ogah senyum untuk meminimalisir tercitranya 'smile line' di area pipi. Fenomena ini benar terjadi dan tak sedikit yang bersikap demikian.
Itu juga diakui Psikolog Rosdiana Setyaningrum, banyak perempuan yang memilih untuk jarang senyum karena mereka tidak ingin memiliki 'smile line'. Biasanya, mereka yang melakukan tindakan ini adalah perempuan yang sangat mementingkan estetika wajah dan ingin selalu terlihat muda.
Selain ogah keriput, alasan lain yang kerap dilontarkan adalah menjaga image. Terlalu mengumbar senyum dianggap mengurangi level kewibawaan, khususnya bagi mereka yang sudah punya jabatan di lingkungan sosial.
"Jadi, ada beberapa perempuan yang sampai segitunya untuk tidak atau jarang senyum. Padahal, kalau banyak senyum, itu akan memberi energi positif ke dirinya sendiri," terang psikolog yang biasa disapa Diana.
Padahal, energi positif dapat membuat kita terlihat lebih muda. Diana melanjutkan, mereka yang memilih untuk jarang senyum bisa dikatakan orang yang menjadikan nilai 'keawetmudaannya' sebagai barang berharga dalam dirinya. Itu seperti nilai hidup yang paling dibanggakan. Jadi, orang tersebut hanya memiliki prestasi luar biasa di wajahnya.
Baca Juga: Ikut Acara Offline BuddyKu Fest, Cara Jadi Content Creator Handal Zaman Now!
Baca Juga: Meet Eat Inspire, Hypernet Technologies Tawarkan Solusi PowerEdge Gen 15 Server
Follow Berita Okezone di Google News