Saat ini, lanjut dr Antono, semakin banyak orang menderita penyakit jantung koroner. Di Amerika Serikat misalnya, seseorang yang berusia 75 tahun sering mengalami penyakit jantung. Sekira 70-75 persen dialami laki-laki.
"Kalau perempuan lebih jarang kena penyakit jantung karena dilindungi oleh hormon estrogen. Berbeda kalau faktor menua dan terjadi perubahan," pungkasnya.
Survei Sample Regristration System (SRS) pada 2014 di Indonesia menunjukkan, Penyakit Jantung Koroner (PJK) menjadi penyebab kematian tertinggi pada semua umur setelah stroke, yakni sebesar 12,9%.
Data Riskesdas tahun 2013 menunjukkan, prevalensi tertinggi untuk penyakit Kardiovaskuler di Indonesia adalah PJK, yakni sebesar 1,5%. Dari prevalensi tersebut, angka tertinggi ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur (4,4%) dan terendah di Provinsi Riau (0,3%), kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kemenkes RI, dr. Lily S Sulistyowati, MM usai konferensi pers terkait peluncuran obat jantung baru di Jakarta, Sabtu (29/7).