Katarak menjadi salah satu penyakit yang kerap dialami golongan usia tua. Banyak dari masyarakat yang menganggap katarak tidak bisa disembuhkan sehingga tak melakukan pengobatan.
Akibatnya masyarakat dengan penyakit katarak menjadi semakin banyak dan berpotensi menimbulkan tsunami katarak. Seperti diketahui tsunami katarak adalah membeludaknya jumlah penderita katarak yang tak terkontrol.
Dengan bertambahnya usia harapan hidup, diperkirakan pada 2030 maka manusia dengan usia 50 tahun bakal menempati posisi 25 persen. Artinya bakal lebih banyak lagi potensi penyakit katarak yang diidap oleh masyarakat.
Menanggapi hal tersebut, Ketua PERDAMI, dr. M. Siddik, Sp.M, mengatakan saat ini terdapat 1,2 juta orang Indonesia mengalami katarak. Selain itu ada 300 ribu lebih operasi katarak yang dilakukan per tahunnya.
Meski sudah cukup banyak operasi katarak yang dilakukan, namun penyakit ini masih belum teratasi dengan baik. Pasalnya beberapa penderita enggan melakukan operasi katarak dan lebih memilih mendiamkan penyakit tersebut karena dinilai tidak bisa disembuhkan.
“Jadi operasi katarak di Indonesia masih belum optimal karena banyak dari mereka mengira katarak tidak bisa sembuh sehingga angka katarak kita masih tinggi,” tutur dr. Siddik, saat ditemui di Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), beberapa waktu lalu.