Semburat senyuman manis terlihat merekah lebar dari wajah Erni Susanti saat berfoto di samping pusara sang ibunda tercinta usai wisuda. Siang itu, tak ada tempat lain yang ingin ia tuju selain berkunjung ke tempat peristirahatan terakhir ibunya.
Toga hitam wisuda yang melekat di tubuhnya, sengaja ia kenakan untuk membuat ibunya tersenyum bangga di alam sana. Bukan tanpa alasan, berkat jasa sang ibunda lah Erni dapat mewujudkan impian untuk melanjutkan pendidikan di jenjang yang lebih tinggi.
Dengan rasa bangga, Erni membagikan sebuah kisah mengharukan ke dalam akun Facebook pribadinya.
"Teringat 4 tahun yang lalu, punya uang 4 juta. Uang itu untuk bayar sewa rumah. Bayar listrik. Bayar semua-semuanya lah. Secara mamak udah sendiri saat itu," tulis Erni.
Erni melanjutkan, bahwa pada saat yang bersamaan keinginannya untuk kuliah pun semakin membuncah. Kala itu, ibunya memberikan lampu hijau meski keuangan mereka sangat pas-pasan.
Bahkan, dari total uang yang mereka punya, hanya tersisa Rp500 ribu karena digunakan untuk membayar uang pendaftaran kuliah. Rasa khawatir sempat terlintas di hati Erni dan ibunya.
"Pas selesai daftar mamak nanya. 'Nanti bayar kuliah selanjutnya cemana. Bisa nyimpen gak kita?' Karena aku pun gak tau. Ku jawab aja di radio semalam ani dengar ada beasiswanya. Lumayan mak," ungkap Erni.
Padahal, ia belum tahu pasti apakah bisa mendapatkan uang beasiswa tersebut. Namun selama masa perkuliahan berlangsung, Erni tidak pernah berhenti berusaha untuk meringankan beban ibunya.
"Aku selalu berjuang untuk dapat beasiswa. Walaupun gak pernah full. Tapi paling nggak meringankan biaya sedikit," kata Erni.
Suatu waktu, sang ibunda tercinta berkata kepada Ernie bahwa ia ingin sekali datang ke acara wisudanya. Ia mau melihat anaknya sukses meski terlahir dari keluarga tidak mampu.
Saking ngebetnya, setiap tahun ibu Erni tidak pernah berhenti menanyakan kapan ia akan wisuda? Berapa lama lagi masa kuliahnya? dan apa saja yang harus disiapkan.
"Dia pengen anaknya seperti anak temannya yang walaupun hanya penjual lontong. Tapi anaknya bisa wisuda. Padahal kuliah baru 2 sementer. Tahun kedua kuliah, dia nanya lagi. Udah mau wisuda? Karena asik ditanyain aja. Ku jawab bentar lagi mak," ungkap Erni.