"Di usia anak-anak, mereka mengembangkan imajinasi, menjadi merasa melakukan interaksi sosial ketika ada yang dianggapnya teman. Sehat atau tidak, sebenarnya tergantung," sambung Mei.
Di beberapa penelitian menyebutkan, ketika anak punya teman khayalan, justru ada manfaatnya lho. Pastinya dapat memberikan anak-anak rasa kontrol emosi dan perasaan mereka, membantu anak membangun hubungan dan mengendalikan perubahan, anak dapat memahami situasi, hingga membantu anak mengelola konflik.
Maka itu, orangtua tidak perlu khawatir kalau anak memiliki teman khayalan. Malahan yang harus dilakukan adalah memahami dan mencoba mengerti anak-anak.