ADA-ADA saja cerita mahasiswa kedokteran yang sedang menjalani koas. Banyak yang dirasa menyebalkan, ada juga beberapa yang bikin rindu.
Selama koas, para mahasiswa harus bergantung dengan arahan konsulen di sebuah rumah sakit. Tugasnya tak sekedar melayani pasien, tapi juga harus menuruti permintaan konsulennya.
Seperti Bintang, mahasiswa kedokteran yang kini menikmati masa-masa menjadi koas bisa jadi suatu pembelajaran. Khususnya buat kamu yang ingin kuliah di Fakultas Kedokteran (FK), nantinya harus siap mental saat sudah menjadi koas.
Selama koas, Bintang sudah banyak menghadapi suka duka yang menjadi memori. Bayangkan, dia harus melewati 13 stase di rumah sakit. Pastinya Bintang harus siapkan mental baja agar tidak menyerah di tengah jalan.
Beberapa cerita Bintang selama menjadi koas bakal dirangkum Okezone. Berikut ulasan selengkapnya ditulis Sabtu (26/10/2019).
Tidak tidur
Menjalani koas harus siap tenaga dan mental kuat, karena harus siap presentasi dadakan oleh konsulen. Banyak koas yang pasti menghadapi hal ini dong. Seperti Bintang harus terpaksa mengerjakan tugas referat sampai tidak tidur semalaman.
"Kalau tiba-tiba disuruh dadakan maju presentasi besok paginya, pasti enggak tidur semalaman. Kalau begini gara-gara ada teman yang enggak siap maju, jadi saya maju duluan," ucap Bintang.
Enggak mudah lho menjadi seorang koas karena tenaga ekstra harus dikeluarkan, ketimbang saat menjadi mahasiswa dulunya. Bintang siap lari-lari menejar konsulen dari bangsal ke bangsal saat visit, karena mereka harus sigap mengikuti segala gerak-gerik konsulen.
Tapi jangan harap saat koas kamu akan ditunggu oleh konsulen, karena konsulen bisa tega banget kalau menatar. Bintang pernah enggak sempat duduk untuk istirahat sejenak di poliklinik.
"Pernah pas visit subuh lanjut jaga di poliklinik sampai pukul 14.00 WIB. Benar-benar enggak duduk, break sebentar habis itu langsung lanjut jaga di IGD. Karena di poli memang enggak ada station sendiri buat koas duduk. Pedih!," imbuh Bintang.
Follow Berita Okezone di Google News