Selain alasan yang sudah diterangkan itu, Dea menambahkan, kaum milenial urban lebih memilih sewa baju karena mereka suka merasa 'nggak punya baju di lemari' padahal isinya baju semua. Hal ini bisa terjadi kalau menurut Dea karena kualitas di busana itu tidak bagus.
Makanya, orang-orang merasa nggak punya baju karena mereka melihat baju yang ada di lemari mereka sudah pernah dipakai dan kualitasnya tidak bagus. Selain itu juga karena koleksi tersebut sangat 'occational' sehingga sulit untuk dipakai di banyak tempat.
"Masalah ini yang kemudian menggiring kaum milenial urban memilih sewa baju dibandingkan harus beli. Kekecewaan karena fast fashion menjadi alasan lain mereka lebih pilih sewa dibandingkan beli baru," tambah Dea.
(hel)