DALAM bertutur kata dan bercakap-cakap, memang akan lebih baik kita menghargai orang yang mendengarkan kita. Tidak perlu ada kata-kata kasar bahkan nada amarah yang perlu terlontar jika memang tidak diperlukan.
Terlebih lagi di tempat asing, yang sehari-harinya bukan menjadi tempat yang sering kita datangi. Sebab, mungkin bisa saja ucapan kasar atau umpatan tersebut mengganggu ‘makhluk lain’ yang berada di tempat tersebut.
Nah, percaya atau tidak inilah yang dialami sebut saja Indah, yang sehari-harinya bekerja sebagai jurnalis di Jakarta, kala asyik berwisata bersama teman-teman sekolahnya ke Bali saat masih duduk di bangku SMA (sekolah menengah atas) beberapa tahun silam.
Indah menuturkan, kala itu ia berdua dengan dua orang temannya yakni Icha dan Rani mendapatkan kamar yang terletak di ujung lorong lantai dua sebuah hotel bintang empat di Bali. Awalnya, Indah dan kedua temannya merasa senang karena kamar tersebut ukurannya jauh lebih besar daripada kamar lainnya di lantai tersebut.
Singkat cerita, karena kamar Indah ukurannya paling besar di antara yang lain. Maka tidak heran kamar Indah menjadi tempat kumpul atau basecamp, untuk sekedar makan atau mengobrol sebelum tidur dan kembali ke kamar masing-masing.
Asyik bersenda gurau bersama teman-temannya, Indah mengaku ia sempat berucap kasar bernada menantang. Kala itu Indah berujar bahwa ia tidak takut dengan legenda hantu Leak yang terkenal di Bali.
Hingga akhirnya teman-teman Indah memutuskan untuk pamit dan kembali ke kamar masing-masing untuk tidur. Indah bersama Rani pun mengantar teman-temannya tersebut hingga sampai pintu kamar.