Hidrasi yang sehat memengaruhi hampir setiap aspek kehidupan manusia. Inilah mengapa kebutuhan air mineral begitu penting untuk dipenuhi setiap harinya.
Walau memang, diketahui tingkat hidrasi masyarakat Indonesia sudah mengalami kemajuan. Sekitar 78persen anak-anak, 79persen remaja, dan 72persen orang dewasa disebutkan telah memiliki hidrasi yang cukup.
Sehari-hari, ada banyak pilihan untuk memenuhi kebutuhan cairan harian. Tetapi air dan kandungan mineralnya adalah pilihan terbaik yang dapat membantu tubuh kita untuk memiliki hidrasi yang sehat.
Artinya air yang berwarna, atau selain air mineral sejatinya memang tidak bisa dihitung dan dimasukkan sebagai asupan air untuk kebutuhan sehari-hari.
Seperti dijelaskan oleh Dr. dr. Diana Sunardi, M.Gizi., Sp.G.K., Ketua Indonesian Hydration Working Group, hal tersebut karena kandungan yang terdapat pada air yang berwarna. Menjadikan air berwarna tidak bisa jadi subsitusi atau pengganti untuk memenuhi kebutuhan air harian.

“Ya karena sering kali air yang tidak berwarna putih itu kadang-kadang cairannya yang banyak tetapi temannya, banyak gula, contohnya es campur isinya susunya santan itu semuanya,” ungkap Dr.dr.Diana saat ditemui Okezone, di Jakarta Selatan belum lama ini.
Lalu bagaimana dengan air ion atau isotonik, yang secara tampilan visual juga tanpa warna alias bening seperti air mineral? Dikatakan oleh Dr.dr Diana, air ion tersebut sebetulnya air mineral yang ditambahkan kandungan elektrolit yang berfungsi sebagai pengganti ketika banyak cairan keluar dari tubuh.

“Air ion itu sebenarnya air elektrolit atau mineral, jadi air mineral itu mengandung elektrolit dan mineral juga tetapi jumlahnya alamiah tidak ditambahkan. Tetap kalau minuman berelektrolit itu memang ditambahkan jumlah elektrolitnya sehingga biasanya mereka jadi minuman untuk berolahraga. Jadi mengganti cairan dan elektrolit yang begitu banyak keluar dari tubuh kita,” tukas Dr.dr.Diana.