Prevalensi penyakit diabetes di Jakarta terus meningkat tiap tahunnya. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 persentase diabetes di Jakarta menjadi yang paling tinggi di Indonesia yakni meningkat dari 2,5 persen menjadi 3,4 persen.
Jakarta saat ini telah mengalami transisi epidemiologi dari penyakit menular (PM) menjadi penyakit tidak menular (PTM) yang semuanya berawal dari diabetes. Kenaikan tersebut dipengaruhi karena transisi demografi usia produktif dan lansia semakin banyak.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, dr. Dwi Oktavia Handayani, M.Epid. Penyumbang diabetes terbesar di Jakarta disebabkan oleh transisi prilaku masyarakat akibat rutinitas.
“Transisi prilaku kurang aktivitas fisik, jarang olahraga, pola metabolisme yang berubah menyebabkan risiko diabetes meningkat. Transisi gizi, makanan tidak sehat yang semakin mudah ditemukan membuat masyarakat memilih junkfood. Makanan kurang serat dan tinggi lemak juga menjadi penyebabnya,” terang dr. Dwi, saat diwawancarai di Mampang, Jakarta Selatan, Selasa 5 November 2019.