Korea Selatan termasuk negara yang angka bunuh dirinya cukup tinggi. Badan kesehatan dunia atau WHO mencatat pada tahun 2016 tingkat bunuh diri di Negeri Ginseng itu mencapai 20,2 per 100.000 penduduk. Jumlahnya hampir dua kali lipat lebih tinggi bila dibandingkan dengan rata-rata global yaitu 10,53.
Salah satu faktor pemicu terjadinya bunuh diri adalah depresi. Pikiran-pikiran negatif yang muncul akibat stres tidak tertangani dengan baik memang bisa membuat seseorang nekat melakukan sesuatu. Bahkan dirinya bisa sampai tidak menghargai nyawanya.
Melihat angka bunuh diri yang cukup tinggi, salah satu lembaga di Korea Selatan berinisiatif membuat program pemakaman palsu bagi warga negara yang masih hidup. Program tersebut dimaksudkan agar peserta dapat lebih menghargai hidup. Peserta untuk program ini pun cukup banyak.
Sejak dimulai dari tahun 2012, sudah lebih dari 25 ribu orang yang mengikuti program pemakaman hidup. Para peserta berharap dapat meningkatkan kehidupannya setelah mensimulasikan kematian. Ada beberapa tahapan yang dilakukan peserta dalam program tersebut.
Melansir Gulf News, Kamis (7/11/2019), tahapan pertama dari program pemakaman hidup adalah peserta mengikuti sesi pengambilan pas foto. Foto tersebut nantinya akan diletakkan di depan peti yang telah disiapkan.